Diversifikasi Usaha, Dian Swastatika (DSSA) Incar Bisnis Energi Baru dan Terbarukan



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) mulai melakukan diversifikasi usaha. Salah satunya dengan melirik bisnis di bidang energi baru dan terbarukan (EBT).

Direktur DSSA Lokita Prasetya mengatakan, DSSA berencana mengikuti tender-tender dari PLN untuk proyek-proyek pembangkit listrik EBT.

“(DSSA) sudah masuk dalam DPT (Daftar Penyedia Terseleksi) list PLN sehingga kami akan siap untuk diundang oleh PLN mengikuti tender-tender,” ujar Lokita dalam paparan publik yang digelar di Jakarta, Kamis (12/5).

Sedikit informasi, saat  ini bisnis DSSA didominasi oleh bisnis pertambangan. Di tahun 2021, kontribusi bisnis pertambangan dalam total pendapatan konsolidasi DSSA mencapai 89,5%. Pendapatan sisanya berasal dari segmen usaha bisnis perdagangan pupuk dan bahan kimia 5,5%, teknologi 2,6%, ketenagalistrikan 2,3%, dan lain-lain 0,1%.

Manajemen DSSA tidak merinci berapa proyeksi kontribusi bisnis EBT terhadap total pendapatan dalam rencana DSSA kelak. Yang terang, ada 2 jenis EBT yang menarik minat DSSA, yaitu energi surya dan energi panas bumi.

Baca Juga: Hingga Kuartal I-2022, Ini Capex yang Telah Diserap Panca Budi Idaman (PBID)

Untuk pengembangan bisnis EBT panas bumi, DSSA mengincar lokasi di wilayah Jawa Barat. 

“Kami memang melihat salah satu potensi di daerah Jawa Barat. Ini yang sedang kita tunggu, dalam waktu dekat kami akan mendapatkan penugasan eksplorasi dari Kementerian ESDM,” ujar Lokita.

Seperti diketahui, pemerintah dan PLN mencanangkan penambahan pembangkit sebesar 20,9 GW dalam kurun waktu 2021-2030 dalam RUPTL 2021. Jumlah tersebut setara kurang lebih 51,6% dari total penambahan pembangkit yang dicanangkan dalam RUPTL 2021-2030, sisanya merupakan pembangkit berbasis fosil.

Berdasarkan materi Diseminasi RUPTL 2021-2030 tertanggal 5 Oktober 2021, sebanyak 56,3% dari proyek pembangkit EBT RUPTL 2021-2030 direncanakan dikembangkan oleh swasta, sedang 43,7% sisanya oleh PLN sendiri.

 
DSSA Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari