KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) telah resmi menyelesaikan proses divestasi sahamnya di salah satu anak usahanya,PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth). Sebanyak 600.000 saham atau setara 60% saham milik Bank Mandiri telah dijual kepada PT Asuransi Jiwa IFG atau IFG Life. Atas transaksi tersebut, Bank Mandiri mengantongi nilai transaksi yang mencapai Rp 1,71 triliun. Adapun, kini bank berlogo pita emas hanya memegang 200.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 200.000.000.000 atau setara dengan 20% dari seluruh saham ditempatkan Mandiri Inhealth. Mengutip keterbukaan informasi (27/6), transaksi ini dilakukan dengan mempertimbangkan bahwa divestasi Mandiri Inhealth dilakukan dalam rangka konsolidasi industri asuransi nasional dengan IFG sebagai holding perusahaan asuransi milik negara, di mana diperlukan sinergi antar pihak yang terafiliasi untuk merealisasikan tujuan tersebut.
Baca Juga: Akuisisi 80% Saham Kelar, IFG Life Kuasai Mandiri Inhealth “Divestasi ini diharapkan akan meningkatkan potensi sinergi bisnis dan melengkapi kapabilitas yang ada, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas dan optimal bagi masyarakat,” tulis prospektus tersebut. Sebelumnya, Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko pun menyebutkan bahwa sebagai holding, IFG mendorong IFG Life untuk mengembangkan bisnis asuransi yang berbasis proteksi secara optimal, khususnya layanan asuransi kesehatan kepada masyarakat. Dengan selesainya akuisisi ini, IFG sebagai holding pun memastikan IFG Life sebagai pengendali baru atas Mandiri Inhealth untuk memperkuat inovasi berbasis manajemen risiko yang prudent.l Hexana pun berharap, akuisisi ini akan mendorong hadirnya produk-produk asuransi baru yang berkualitas, inovatif, serta jaringan distribusi yang luas. “IFG Life akan menjadi leader asuransi jiwa berbasis kesehatan dan proteksi yang memiliki APE terbesar di Industri dengan Annualized Premium Equivalent (APE) Rp1,7 triliun di kuartal I-2024," tutur Hexana
Baca Juga: OJK : Seluruh Polis Jiwasraya Telah Dialihkan ke IFG Life Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan langkah strategis ini dapat mendorong posisi IFG Life sebagai pemimpin di industri asuransi jiwa dan kesehatan berbasis proteksi di Indonesia. “Kementerian BUMN berharap akuisisi ini dapat mendorong pertumbuhan bisnis IFG melalui IFG Life di industri asuransi jiwa dan kesehatan di Indonesia, khususnya di ekosistem BUMN,” ujar Tiko panggilan akrab Kartika Wirjoatmodjo. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari