KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar soal jadwal divestasi Tol Transjawa kembali beredar. Kali ini, Metro Pacific Tollways Corp. (MPTC) dikabarkan akan menandatangani transaksi pengambilalihan atas 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) pada pekan depan. Seperti diketahui, PT JTT merupakan anak usaha PT Jasa Marga Tbk (JSMR) yang mengoperasikan Tol Transjawa. MPTC merupakan induk dari pengendali PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). Sayangnya, Chairman MPTC, Manuel V. Pangilinan belum merincikan berapa total nilai dari transaksi tersebut.
Namun, pada tahun lalu MPTC memperkirakan bahwa joint venture (JV) dengan GIC Pte. Ltd. akan melakukan investasi senilai US$ 600 juta atau Rp 9,78 triliun untuk mengakuisisi 35% saham PT JTT. Pada Oktober 2023, Bloomberg sempat melaporkan bahwa 35% saham JTT akan dilego oleh JSMR dengan nilai US$ 750 juta, dengan calon investor antara lain konsorsium yang dipimpin GIC.
Baca Juga: Kinerja Jasa Marga (JSMR) Terdongkrak Libur Panjang, Cermati Rekomendasi Analis Marketing and Communication Department Head Jasa Marga JSMR, Faiza Riani kembali menegaskan pihaknya masih belum bisa mengungkapkan hal detail terkait proses divestasi ini. Kata dia, ini sebagai bagian dari confidentiality agreement dan NDA antara Jasa Marga dengan para investor, serta mengingat transaksi ini bersifat private, “Yang dapat kami tekankan bahwa perusahaan mencari mitra kredibel yang secara jangka panjang mampu memahami, mengapresiasi, dan mencari nilai investasi jangka panjang melalui aset PT JTT,” tuturnya kepada Kontan, Kamis (25/6). Faiza mengatakan, kegiatan Equity Financing PT JTT saat ini masih berjalan dan ditargetkan selesai di tahun ini. “Proses ini tengah dipersiapkan dengan matang melalui proses diskusi dan finalisasi yang seksama dengan calon mitra strategis dan para pemangku kepentingan yang ditargetkan selesai pada tahun 2024,” tuturnya. Investment Analyst Stockbit, Arvin Lienardi mengatakan, perkembangan jadwal divestasi Tol Transjawa ini berpotensi memberikan sentimen positif bagi JSMR. “Dana segar dari divestasi ini dapat digunakan untuk asset recycling dan/atau memperkuat balance sheet perusahaan melalui deleveraging yang dapat menurunkan beban bunga,” ujarnya dalam riset terbarunya yang diterima Kontan, Selasa (25/6). Head of Investment Nawasena Abhipraya Investama, Kiswoyo Adi Joe mengatakan, divestasi ini akan memperkuat keuangan JSMR dan hasil dari divestasi ini juga bisa digunakan untuk membangun proyek lain.
Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Geser Jadwal Divestasi Tol Transjawa Apalagi, aset Tol Transjawa nilainya bagus dan bisa dijual dengan harga premium. Namun, Kiswoyo belum bisa memberikan gambaran hitungan harga divestasi tersebut, mengingat belum ada pernyataan lanjutan dari JSMR.
“Kinerja JSMR juga tidak akan terlalu terganggu, mengingat ada kontribusi besar lainnya, seperti Tol Cikampek dan Tol Jagorawi,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (25/6). Kiswoyo pun merekomendasikan beli untuk saham JSMR dengan target harga Rp 7.000 per saham. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, pergerakan saham JSMR ada di level support Rp 4.630 per saham dan resistance Rp 5.100 per saham. Herditya pun merekomendasikan
buy on weakness saham JSMR dengan target harga Rp 5.175 - Rp 5.300 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat