Dividen interim tak mesti jadi sentimen positif



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Musim pembagian dividen interim sudah dimulai. Namun hal tersebut bukan menjadi sentimen positif.

Menurut Alfred Nainggolan, Kepala Riset Koneksi Kapital, ada beberapa alasan dividen interim tak terlalu signifikan memberikan sentimen positif. Salah satunya, soal imbal hasil atau yield dividen interim. Yield dividen interim cenderung kecil.

Yield dividen interim AALI (Astra Agro Lestari) misalnya. AALI mengumumkan pembagian dividen interim Rp 148 per saham disaat harga sahamnya di level Rp 14.975 per saham. Dalam posisi itu, maka yield yang diberikan dividen interim AALI tidak mencapai 1%.


"Kalau investor jangka pendek, pembagian dividen interim tidak memberikan sentimen yang signifikan," jelas Alfred kepada KONTAN, Senin (2/10).

Lagipula, investor jangka pendek cenderung untuk memperjualbelikan saham. Belum tentu ia masih memegang saham tersebut hingga masa pembayaran dividen dilakukan.

Kecuali, jika investor memiliki karakter investasi jangka panjang. Sentimen itu bisa menjadi sentimen yang signifikan.

Malah, lanjut Alfred, dividen ini justu menjadi salah satu strategi emiten untuk menjaga kepemilikan investor jangka panjang. Dengan adanya pembagian dividen interim tersebut, investor jangka panjang cenderung tetap mempertahankan kepemilikannya.

Alhasil, suplai saham emiten yang konsisten membagikan dividen seperti Grup Astra di pasar berkurang. "Ini mengapa harga sahamnya di pasar kuat, suplai dan demand," pungkas Alfred.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon