KONTAN.CO.ID - JAKARTA.Info penting untuk para investor penyuka saham syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI). Analis rekomendasi beli saham syariah ini. Selain karena kinerja bagus, saham syariah ini juga tergolong saham blue chip. Saham blue chip adalah saham lapis satu yang telah berpengalaman lama di lantai bursa. Selain itu, saham blue chip juga memiliki fundamental kuat dan nilai kapitalisasi pasar besar hingga puluhan-ratusan triliun rupiah. Di BEI, saham blue chip biasanya adalah saham-saham di Indeks LQ45. Salah satu saham LQ45 syariah yang layak dicermati adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (
BRIS).
Baru-baru ini, manajamen BRIS telah memutuskan untuk pembagian dividen sebesar Rp 18,5 per saham. Secara total, dividen total yang akan dibagikan mencapai Rp 855,57 miliar dari laba tahun 2023. Nilai dividen per saham yang dibagikan lebih tinggi dari dividen yang dibagikan pada tahun 2023. Di mana, tahun tersebut dividen yang dibagikan baru sekitar Rp 9,24 per saham. Direktur Keuangan Bank Syariah Indonesia, Ade Cahyo Nugroho, mengungkapkan bahwa pembagian dividen pada tahun ini lebih tinggi dua kali lipat dari tahun lalu. Alasannya, BSI ingin membagikan dividen yang lebih menarik lagi bagi para pemegang sahamnya. Secara rasio dividen yang diberikan, BSI mencatat rasio yang lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun lalu, rasio dividen BSI yang diberikan sebesar 10,04%. ”Jadi untuk pemegang saham dari tahun lalu pasti akan merasakan kenaikan dividen yang lebih besar. Ini juga menunjukkan kinerja BSI yang semakin bagus” ujar Ade, Jumat (17/5). Memang, pada tahun 2023, BSI mampu mencatatkan kenaikan laba bersih yang lebih impresif. Laba bersih BSI naik menjadi Rp 5,7 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 4,26 triliun. Adapun, harga saham BSI ditutup di Rp 2520 per saham pada penutupan perdagangan, Jumat (17/5). Dengan menggunakan asumsi tersebut, maka dividen yield yang dibagikan sekitar 0,73%.
Baca Juga: Merger, Harga Saham Blue Chip Telekomunikasi Ini Malah Melorot, Pilih Beli / Jual? Analis UBS Sekuritas Indonesia Joshua Tanja dan Ivan Reynaldo Sutheja dalam hasil risetnya yang dipublikasikan belum lama ini menjelaskan, bahwa pertumbuhan kinerja berkelanjutan perseroan sejak berdiri pada 2021 mendorong rekomendasi beli bagi BSI. Kedua analis ini menyebut kehadiran BSI membawa pengaruh positif yang luar biasa terhadap sektor perbankan syariah di Indonesia yang berkembang pesat dan lebih menguntungkan. Di mana, BSI mendominasi aset perbankan syariah yang mencapai 42% pada 2023.
Tak hanya itu, mereka juga melihat margin pembiayaan bersih BSI mampu sebanding dengan empat bank besar lainnya, yang tumbuh sebesar 5,9%, Menurut mereka, masih ada ruang untuk penurunan suku bunga sehingga ada prospek pendapatan margin bersih (NIM) yang lebih baik untuk proyeksi 2025,. “Kami memulai dengan target harga Rp 3.400 berdasarkan estimasi PB 3,0 X pada 2025. Oleh karena itu, saat ini menjadi waktu yang tepat untuk membeli saham BRIS,” tulis kedua analis dalam risetnya. Harga saham BRIS belakangan ini dalam tren melemah setelah rekor tertinggi. Pada perdagangan Jumat 17 Mei 2024, harga saham BRIS ditutup di level 2.520, turun 20 poin atau 0,79%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto