Dividen Perusahaan Global Pecah Rekor, Bagaimana dengan Emiten Indonesia?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan-perusahaan di seluruh dunia diproyeksikan akan membayar dividen kepada investor sebesar US$ 1,64 triliun pada tahun ini. Mengutip dari Reuters, data dari fund manager Janus Henderson memperkirakan bahwa 88% perusahaan di seluruh dunia menaikkan dividen atau mempertahankannya pada kuartal kedua, sehingga menghasilkan pembayaran global senilai US$ 568,1 miliar sejak awal tahun.

Di Indonesia, meski musim dividen sudah lewat, saat ini masih ada sejumlah emiten yang akan membagikan dividen interim. Salah satu yang terbesar yakni PT Indo Tambanraya Tbk (ITMG) yang baru saja mengumumkan pembagian dividen interim hingga US$ 199,27 juta. Jumlah ini setara 65% dari laba bersih ITMG per semester I-2023.

Sebelum ITMG, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) juga telah membagikan dividen interim senilai Rp 986,8 miliar.


Baca Juga: Baramulti Suksessarana (BSSR) Bakal Bagikan Dividen Interim Hingga US$ 60 Juta

Lantas, bagaimana proyeksi pembagian dividen Perusahaan emiten di Indonesia di tengah rekor pembagian dividen perusahaan global?

Pengamat Pasar Modal dan Direktur Avere Investama Teguh Hidayat menilai puncak pembagian dividen sudah terjadi tahun lalu. Kondisi ini tidak terlepas dari booming harga komoditas yang membuat harga batubara pecah rekor, yang kemudian mendorong kinerja emiten pertambangan dan bermuara pada kenaikan pembagian dividen.

Dus, pembagian dividen tahun ini diestimasi akan sedikit menurun dari tahun lalu. Penyebabnya adalah proyeksi menurunnya jatah dividen yang berasal dari sektor pertambangan seiring dengan moderasi harga komoditas. 

”Secara per sektor, dividen dari pertambangan akan menurun, tidak hanya batubara tetapi juga tambang lainnya secara umum,’ kata Teguh kepada Kontan.co.id, Selasa (5/9).

Di sisi lain, Teguh melihat prospek pembagian dividen di sektor lain masih menjanjikan, misalkan sektor perbankan. Laba bersih emiten perbankan di tahun ini masih akan bertumbuh, sehingga ekspektasi dividen yang dibagikan pun masih tinggi.

Misal, dividen yang dibagikan emiten perbankan big caps seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masih bisa naik.

Dari emiten BUMN, Teguh melihat emiten perbankan pelat merah juga masih akan solid membagikan dividen.

“Di luar sektor itu seperti konstruksi, tambang, farmasi, semen, masih moderat,” sambung dia.

Baca Juga: ITMG Akan Bayar Dividen Interim dengan Yield 2x Bunga Deposito, Cek Jadwal Pembayaran

Di sektor konsumer, Teguh melihat kinerja di sektor ini akan bervariasi. Misal, kinerja emiten di sektor tembakau seperti PT  HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang mana laba bersihnya mulai mengalami rebound

Pulihnya laba bersih di sektor tembakau akan meningkatkan ekspektasi pembagian dividen. Pun demikian dengan kinerja emiten lain seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk  (ULTJ), dan juga PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY).

“Jika dirata-rata kinerja emiten consumer naik juga. Sehingga, penurunan dividen batubara masih tertutup oleh kenaikan dividen dari perbankan dan juga consumer,” pungkas dia.

 
ICBP Chart by TradingView

Editor: Tendi Mahadi