Dividen TAPG Lebih Besar dari Laba Tahun Buku 2023, Simak Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) bakal membagikan dividen Rp 1,8 triliun dari tahun buku 2023. Hal itu sudah disetujui para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) TAPG, Kamis (2/5).  

Asal tahu saja, TAPG mencatatkan laba bersih Rp 1,6 triliun di tahun 2023, turun 46,05% secara tahunan alias year on year (YoY) dari sebelumnya Rp 2,98 triliun.

Pendapatan usaha TAPG juga turun 10,91% YoY menjadi Rp 8,32 triliun di tahun lalu. Per akhir 2022, pendapatan usaha TAPG tercatat sebesar Rp 9,34 triliun. 


TAPG juga memiliki saldo laba yang belum dicadangkan untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 5,75 triliun. Sebagian dari saldo laba tersebut, yakni sebesar Rp 145,32 miliar akan ditambahkan untuk dividen. 

Baca Juga: Diversifikasi Usaha Jadi Penopang Kinerja, Cermati Rekomendasi Saham ASII

Sehingga, total dividen yang dibagikan oleh TAPG senilai Rp 1,80 triliun atau setara Rp 91 per saham. Nilai tersebut meningkat hingga 140% dibandingkan nilai dividen per saham tahun lalu.

TAPG juga menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 669 Miliar di tahun 2024. Sebanyak 12% untuk tanaman, 69% untuk infrastruktur, bangunan, kendaraan dan instalasi-peralatan, 11% untuk mill, serta 8% sisanya untuk capex lainnya.

Per kuartal I 2024, penjualan TAPG tercatat Rp 1,91 triliun, turun 0,71% YoY dari sebelumnya Rp 1,92 triliun. Sementara, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 370,8 miliar, naik 25,8% YoY dari Rp 294,7 miliar.

Analis Ciptadana Sekuritas Asia, Yasmin Soulisa melihat, harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) akan berada di level stabil MYR 4.500 per ton akibat melambatnya pemulihan produksi CPO di Indonesia dan Malaysia sebagai dampak dari El Nino.

Dengan proyeksi peningkatan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) CPO, penjualan TAPG di tahun 2024 akan ikut terkerek.

“Di sisi lain, harga pupuk kemungkinan akan kembali stabil di tahun ini, sehingga akan menurunkan biaya produksi TAPG di tahun 2024,” ujarnya dalam riset Ciptadana Sekuritas Asia tertanggal 14 Maret 2024.

Baca Juga: Ini Rekomendasi Saham Pilihan untuk Bulan Mei Mengantisipasi Sell in May and Go Away

 
TAPG Chart by TradingView

Yasmin pun merekomendasikan beli untuk TAPG dengan target harga Rp 700 per saham.

Head of Investment Nawasena Abhipraya Investama, Kiswoyo Adi Joe mengatakan, kinerja TAPG di tahun 2024 akan lebih baik dari tahun 2023. Hal ini didorong oleh usia tanaman sawit TAPG yang memasuki masa produktif, yaitu di usia 12,5 tahun.

TAPG juga mencatat produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 672 ribu ton dan produksi CPO sebesar 214 ribu ton di kuartal I 2024. Performa kuartal I untuk TBS dan CPO diakui TAPG sudah memenuhi sekitar 22% dari target tahun 2024. 

Editor: Tendi Mahadi