KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan laba bersih mencapai Rp 4,4 triliun di lima bulan pertama 2021, hasil ini turun 6,8% secara year on year (yoy). Pertumbuhan pinjaman BNI mencapai 3,1% secara tahunan. Tapi beban operasional meningkat 10% secara tahunan. Analis BRI Danareksa Eka Savitri dalam riset pada 12 Juli 2021 menyebut, likuiditas masih melimpah karena permintaan pinjaman yang masih lemah. Hal ini terlihat dari loan to deposit ratio (LDR) yang berada di angka 80% per akhir Mei 2021. Analis Maybank Kim Eng Rahmi Marina dalam riset pada 16 Juli 2021 menilai, BBNI saat ini atraktif karena beberapa hal seperti penyangga cadangan yang tinggi, prospek permodalan yang kuat karena rencana suntikan modal pemerintah Rp 7 triliun, dan pertumbuhan EPS yang menarik.
Diwarnai sejumlah aksi korporasi, begini rekomendasi saham BBNI
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan laba bersih mencapai Rp 4,4 triliun di lima bulan pertama 2021, hasil ini turun 6,8% secara year on year (yoy). Pertumbuhan pinjaman BNI mencapai 3,1% secara tahunan. Tapi beban operasional meningkat 10% secara tahunan. Analis BRI Danareksa Eka Savitri dalam riset pada 12 Juli 2021 menyebut, likuiditas masih melimpah karena permintaan pinjaman yang masih lemah. Hal ini terlihat dari loan to deposit ratio (LDR) yang berada di angka 80% per akhir Mei 2021. Analis Maybank Kim Eng Rahmi Marina dalam riset pada 16 Juli 2021 menilai, BBNI saat ini atraktif karena beberapa hal seperti penyangga cadangan yang tinggi, prospek permodalan yang kuat karena rencana suntikan modal pemerintah Rp 7 triliun, dan pertumbuhan EPS yang menarik.