JAKARTA. PT Djakarta Lloyd bisa bernapas lega tahun ini. Rencana ekspansi bisnis yang sudah tertulis sejak tahun lalu bisa berjalan sesuai harapan lantaran adanya suntikan modal alias Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 350 miliar di tahun ini. Direktur Utama Djakarta Lloyd Arham S. Torik menyatakan, proses persetujuan PMN ini memang penuh dinamika. "Kami dapat PMN, meski pada awalnya ini tidak disetujui Komisi VI. Namun, pada rapat Banggar kan akhirnya disetujui," kata Arham, Rabu (25/3). Menurut Arham, dana ini bakal dipakai untuk memperbaiki enam kapal kepunyaan Djakarta Llyod dan membeli satu kapal baru. Total dana yang dibutuhkan untuk memperbaiki enam kapal itu adalah Rp 207,2 miliar. Perincian enam kapal yang telah dimiliki oleh perseroan adalah dua unit kapal berkapasitas 1600 TEUs, tiga unit kapal berkapasitas 400 TEUs, dan satu unit kapal berkapasitas 208 TEUs.
Djakarta Lloyd berharap PMN cair bulan Mei
JAKARTA. PT Djakarta Lloyd bisa bernapas lega tahun ini. Rencana ekspansi bisnis yang sudah tertulis sejak tahun lalu bisa berjalan sesuai harapan lantaran adanya suntikan modal alias Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 350 miliar di tahun ini. Direktur Utama Djakarta Lloyd Arham S. Torik menyatakan, proses persetujuan PMN ini memang penuh dinamika. "Kami dapat PMN, meski pada awalnya ini tidak disetujui Komisi VI. Namun, pada rapat Banggar kan akhirnya disetujui," kata Arham, Rabu (25/3). Menurut Arham, dana ini bakal dipakai untuk memperbaiki enam kapal kepunyaan Djakarta Llyod dan membeli satu kapal baru. Total dana yang dibutuhkan untuk memperbaiki enam kapal itu adalah Rp 207,2 miliar. Perincian enam kapal yang telah dimiliki oleh perseroan adalah dua unit kapal berkapasitas 1600 TEUs, tiga unit kapal berkapasitas 400 TEUs, dan satu unit kapal berkapasitas 208 TEUs.