JAKARTA. PT Djakarta Lloyd mengincar kontrak pengangkutan barubara dari tiga BUMN. Ketiga BUMN itu adalah PT PLN (Persero), PT Semen Padang dan PT Krakatau Steel. Dengan adanya kontrak pengangkutan baru itu, BUMN transportasi laut bersiap untuk berlayar kembali. "Tahun ini kita mengincar ketiga BUMN itu supaya Djakarta Lloyd bisa hidup kembali. Kita masih bicarakan dengan Semen Gresik dan Krakatau," kata Direktur Utama Djakarta Lloyd, Syahril Japarin, Jumat (18/3). Dari ketiga incaran tersebut, kata Syahril kontrak yang sudah didapat adalah kontrak pengangkutan batubara dari PLN. Menurut Syahril, BUMN setrum itu sepakat untuk menggunakan jasa Djakarta Lloyd untuk mengangkut batubara ke beberapa pembangkit PLN. "Volume pengangkutannya sekitar 1,5 juta ton per tahun selama kurang lebih 15 tahun," ujar Syahril. Sekadar catatan, kerja sama antara Djakarta Llyod dan PLN sudah masuk dalam pembicaraan sejak tahun lalu. Namun, baru bisa terealisasi pada tahun ini. Sebelumnya, staf khusus Menteri BUMN Ekoputro Adijayanto pernah bilang bahwa Djakarta Lloyd bakal mengangkut 5 juta ton pasokan batubara yang akan dikirimkan ke pembangkit listrik di Labuan, Sibolga, Pelabuhan Ratu dan Pacitan. "Kita setuju untuk membantu Djakarta Lloyd. Kita akan gunakan Djakarta Lloyd hingga mereka hidup kembali," sebut Dahlan. Namun, untuk mengangkut batubara PLN ini, kata Syahril masih menunggu suntikan modal dari PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Sebab, suntikan modal itu untuk investasi perbaikan kapal. Saat ini Perseroan memiliki 9 unit kapal dengan kapasitas angkut 1.600 kontainer, 400 kontainer dan 200 kontainer. Parahnya, 4 kapal disita Pengadilan Niaga, 4 kapal masih rusak, dan 1 dicarter ke luar negeri. "Kalau dana dari PPA cair, maka bulan depan kita bisa segera mengangkut batubara untuk PLN," tutur Syahril. Selain PLN, Syahril melanjutkan, pihaknya juga sedang dalam pembicaraan dengan Semen Gresik. BUMN jasa transportasi itu berniat untuk mendapatkan kontrak dari Semen Padang, anak usaha dari PT Semen Gresik. "Kita akan mengirimkan semen sekitar 10.000 hingga 15.000 ton per tahun di wilayah Kalimantan, Lampung dan Medan," tandas Syahril.
Djakarta Lloyd incar kontrak pengangkutan batubara untuk 3 BUMN
JAKARTA. PT Djakarta Lloyd mengincar kontrak pengangkutan barubara dari tiga BUMN. Ketiga BUMN itu adalah PT PLN (Persero), PT Semen Padang dan PT Krakatau Steel. Dengan adanya kontrak pengangkutan baru itu, BUMN transportasi laut bersiap untuk berlayar kembali. "Tahun ini kita mengincar ketiga BUMN itu supaya Djakarta Lloyd bisa hidup kembali. Kita masih bicarakan dengan Semen Gresik dan Krakatau," kata Direktur Utama Djakarta Lloyd, Syahril Japarin, Jumat (18/3). Dari ketiga incaran tersebut, kata Syahril kontrak yang sudah didapat adalah kontrak pengangkutan batubara dari PLN. Menurut Syahril, BUMN setrum itu sepakat untuk menggunakan jasa Djakarta Lloyd untuk mengangkut batubara ke beberapa pembangkit PLN. "Volume pengangkutannya sekitar 1,5 juta ton per tahun selama kurang lebih 15 tahun," ujar Syahril. Sekadar catatan, kerja sama antara Djakarta Llyod dan PLN sudah masuk dalam pembicaraan sejak tahun lalu. Namun, baru bisa terealisasi pada tahun ini. Sebelumnya, staf khusus Menteri BUMN Ekoputro Adijayanto pernah bilang bahwa Djakarta Lloyd bakal mengangkut 5 juta ton pasokan batubara yang akan dikirimkan ke pembangkit listrik di Labuan, Sibolga, Pelabuhan Ratu dan Pacitan. "Kita setuju untuk membantu Djakarta Lloyd. Kita akan gunakan Djakarta Lloyd hingga mereka hidup kembali," sebut Dahlan. Namun, untuk mengangkut batubara PLN ini, kata Syahril masih menunggu suntikan modal dari PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Sebab, suntikan modal itu untuk investasi perbaikan kapal. Saat ini Perseroan memiliki 9 unit kapal dengan kapasitas angkut 1.600 kontainer, 400 kontainer dan 200 kontainer. Parahnya, 4 kapal disita Pengadilan Niaga, 4 kapal masih rusak, dan 1 dicarter ke luar negeri. "Kalau dana dari PPA cair, maka bulan depan kita bisa segera mengangkut batubara untuk PLN," tutur Syahril. Selain PLN, Syahril melanjutkan, pihaknya juga sedang dalam pembicaraan dengan Semen Gresik. BUMN jasa transportasi itu berniat untuk mendapatkan kontrak dari Semen Padang, anak usaha dari PT Semen Gresik. "Kita akan mengirimkan semen sekitar 10.000 hingga 15.000 ton per tahun di wilayah Kalimantan, Lampung dan Medan," tandas Syahril.