Djakarta Lloyd targetkan kenaikan laba bersih tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pelayaran milik negara PT Djakarta Lloyd (Persero) menargetkan bisa mengerek laba bersih tahun ini. Hal ini imbas dari kenaikan pendapatan dari proyek kerjasama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Presiden Direktur PT Djakarta Lloyd (Persero) Suyoto mengatakan tahun lalu perseroan meraup laba bersih sekitar Rp 37,5 miliar. "Tahun ini diproyeksikan bisa mencapai Rp 70 miliar," kata Suyoto, Jumat (6/4).

Djakarta Lloyd bergerak di bidang pelayanan kargo kontainer dan curah berbasis transportasi kapal laut. Bisnis perusahaan ini pernah berjaya pada 1970-1980. Namun dari catatan Kontan,co.id, kinerjanya tertekan ketika open sea policy diterapkan. 


Djakarta Lloyd kalah saing dalam kemampuan usaha dan kapasitas SDM membuat perusahaan ini hampir bangkrut. Namun, sejak 2015, perusahaan mulai membukukan laba bersih.

Tahun ini pendapatan utama didapat dari kontrak angkutan dengan PLN. Catatan saja, tahun ini Djakarta Lloyd bakal mengangkut 3,7 ton batubara ke pembangkit listrik milik PLN. Secara nilai, kontrak diperkirakan mencapai Rp 1,2 triliun.

"Sisanya ada dari afiliasi perusahaan tambang di Kalimantan, PT Antam Tbk, Petrokimia Gresik," tambah Suyoto.

Demi memantapkan kinerja, perusahaan pelat merah ini menjadwalkan serah terima (delivery) kapal curah baru pada 10 April 2018. Kapal ini akan menambah armada perseroan dalam menggarap kontrak pengangkutan batu bara dari PT PLN (Persero).

Kapal yang dibeli perseroan berbobot 50.000 DWT-60.000 DWT atau masuk dalam kelas besar. Kapal tersebut dibeli seharga US$ 12 juta atau sekitar Rp 164 miliar.

Sumber dana uang muka awalnya dari penyertaan modal negara (PMN), sementara sisanya dari kas internal dan pinjaman bank untuk mendanai pembelian kapal. 

Kapal tersebut dibangun oleh galangan di Jepang. "Nanti ada kapal berikutnya kami beli dari Jepang juga tiba di bulan Mei atau Juni," lanjut Suyoto.

Dengan adanya dua armada baru ini akan menambah total armada yang dimiliki Djakarta Lloyd menjadi 10 unit. Hanya saja delapan armada sebelumnya merupakan armada kargo sewaan dengan perusahaan lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi