KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam seni pertunjukan, kemampuan mengomunikasikan suatu gagasan seni, baik karya, acara, wacana maupun program adalah hal yang penting. Berangkat dari hal tersebut, Bakti Budaya Djarum Foundation bekerja sama dengan Garin Workshop dan Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) menyelenggarakan program ruang kreatif dengan tema Workshop Manajemen Produksi Seni Pertunjukan. Workshop yang akan diselenggarakan di beberapa kota di antaranya Bali, Malang, Kudus, dan Padang Panjang akan berbagi pengalaman tentang proposal seni pertunjukan bersama Butet Kartaredjasa dan Jeannie Park. Workshop ini ditujukan secara khusus bagi pengelola atau pimpinan produksi seni pertunjukan. Pimpinan produksi merupakan ujung tombak dalam perwujudan gagasan artistik sang kreator atau sutradara. Pimpinan produksi juga menjadi seseorang yang akan mengatur, dan mengontrol agar sebuah pertunjukan dapat berjalan baik dan lancar. Dalam satu hari, workshop manajemen produksi ini akan menghadirkan bincang-bincang, diskusi dua arah untuk saling berbagi pengetahuan terkait dengan komunikasi dan kemitraan, ujar Jeannie Park, Direktur Eksekutif di Yayasan Bagong Kussudiardja. Untuk mengikuti rangkaian Workshop Manajemen Produksi Seni Pertunjukan, para peserta dapat mengirimkan contoh proposal seni pertunjukan dan mengisi formulir dan dikirim melalui email ke ruangkreatif@indonesiakaya.com. Contoh proposal yang telah dikirimkan sebelumnya akan dibagikan secara acak untuk diamati dan saling dinilai. Proses dan hasil pengamatan akan memicu tanggapan dan saran terkait dari para peserta. Butet Kartaredjasa dalam konferensi pers Workshop Manajemen Produksi Seni Pertunjukan di Djarum Oasis Kretek Factory, Kudus menyampaikan seorang seniman dapat memiliki gagasan menarik tentang pertunjukan seni. Namun apabila hal tersebut tidak dibarengi dengan penyusunan proposal dan penyampaian komunikasi yang baik kepada para mitra maka ide tersebut akan sia-sia. "Bagi saya, kemampuan berkomunikasi lisan maupun tulisan, dan kesungguhan pada apa yang dilakukan menjadi sesuatu yang penting untuk dikuasai di bidang seni, khususnya seni pertunjukan. Sebagai pelaksana, mitra penonton dan mitra pendukung seperti sponsor atau mitra kerja sama lain, komunikasi selalu menjadi garda terdepan, seni pertunjukan," ujarnya dalam siaran pers, Minggu (18/2). Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation menambahkan dengan menggandeng Butet Kartaredjasa dan Jeannie Park, workshop ini akan berbagi pengalaman mengenai cara pembuatan proposal seni pertunjukan yang komunikatif dan representatif. Komunikasi yang tertata akan berpengaruh pada perencanaan, pelaksanaan, untuk membangun kemitraan dengan banyak pihak. "Tidak hanya berbagi pengalaman, program ini akan fokus pada proses penyusunan pemikiran, mengasah kemampuan bicara dan strategi penyampaian gagasan dalam waktu yang singkat. Kami harap, para peserta yang hadir dapat memahami informasi yang diberikan serta dapat diterapkan di kemudian hari untuk kemajuan komunitasnya masing-masing," tambahnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Djarum Foundation gelar workshop seni pertunjukan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam seni pertunjukan, kemampuan mengomunikasikan suatu gagasan seni, baik karya, acara, wacana maupun program adalah hal yang penting. Berangkat dari hal tersebut, Bakti Budaya Djarum Foundation bekerja sama dengan Garin Workshop dan Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) menyelenggarakan program ruang kreatif dengan tema Workshop Manajemen Produksi Seni Pertunjukan. Workshop yang akan diselenggarakan di beberapa kota di antaranya Bali, Malang, Kudus, dan Padang Panjang akan berbagi pengalaman tentang proposal seni pertunjukan bersama Butet Kartaredjasa dan Jeannie Park. Workshop ini ditujukan secara khusus bagi pengelola atau pimpinan produksi seni pertunjukan. Pimpinan produksi merupakan ujung tombak dalam perwujudan gagasan artistik sang kreator atau sutradara. Pimpinan produksi juga menjadi seseorang yang akan mengatur, dan mengontrol agar sebuah pertunjukan dapat berjalan baik dan lancar. Dalam satu hari, workshop manajemen produksi ini akan menghadirkan bincang-bincang, diskusi dua arah untuk saling berbagi pengetahuan terkait dengan komunikasi dan kemitraan, ujar Jeannie Park, Direktur Eksekutif di Yayasan Bagong Kussudiardja. Untuk mengikuti rangkaian Workshop Manajemen Produksi Seni Pertunjukan, para peserta dapat mengirimkan contoh proposal seni pertunjukan dan mengisi formulir dan dikirim melalui email ke ruangkreatif@indonesiakaya.com. Contoh proposal yang telah dikirimkan sebelumnya akan dibagikan secara acak untuk diamati dan saling dinilai. Proses dan hasil pengamatan akan memicu tanggapan dan saran terkait dari para peserta. Butet Kartaredjasa dalam konferensi pers Workshop Manajemen Produksi Seni Pertunjukan di Djarum Oasis Kretek Factory, Kudus menyampaikan seorang seniman dapat memiliki gagasan menarik tentang pertunjukan seni. Namun apabila hal tersebut tidak dibarengi dengan penyusunan proposal dan penyampaian komunikasi yang baik kepada para mitra maka ide tersebut akan sia-sia. "Bagi saya, kemampuan berkomunikasi lisan maupun tulisan, dan kesungguhan pada apa yang dilakukan menjadi sesuatu yang penting untuk dikuasai di bidang seni, khususnya seni pertunjukan. Sebagai pelaksana, mitra penonton dan mitra pendukung seperti sponsor atau mitra kerja sama lain, komunikasi selalu menjadi garda terdepan, seni pertunjukan," ujarnya dalam siaran pers, Minggu (18/2). Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation menambahkan dengan menggandeng Butet Kartaredjasa dan Jeannie Park, workshop ini akan berbagi pengalaman mengenai cara pembuatan proposal seni pertunjukan yang komunikatif dan representatif. Komunikasi yang tertata akan berpengaruh pada perencanaan, pelaksanaan, untuk membangun kemitraan dengan banyak pihak. "Tidak hanya berbagi pengalaman, program ini akan fokus pada proses penyusunan pemikiran, mengasah kemampuan bicara dan strategi penyampaian gagasan dalam waktu yang singkat. Kami harap, para peserta yang hadir dapat memahami informasi yang diberikan serta dapat diterapkan di kemudian hari untuk kemajuan komunitasnya masing-masing," tambahnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News