JAKARTA. Peran perusahaan menara telekomunikasi di percaturan bisnis infrastruktur telekomunikasi ini makin mencuat. Pelan namun pasti, peran operator seluler yang semula memegang kendali dibisnis ini mulai diserahkan kepada pebisnis menara. Apalagi beberapa operator telekomunikasi masih terlilit utang dollar sehingga opsi menjual menara telekomunikasi menjadi salah satu pilihan menyehatkan neraca. Yang terakhir: pembelian 2.500 menara XL ke PT Profesional Telekomunikasi (Protelindo), anak usaha dari PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) milik Grup Djarum Pembelian menara ini memperkuat posisi Protelindo di antara perusahaan menara lainnya. "Setelah Protelindo membeli tower XL, Protelindo kembali menjadi tower provider terbesar," kata David Bangun, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi (Aspimtel) kepada KONTAN, Selasa (29/3).
Djarum kuasai bisnis menara telekomunikasi
JAKARTA. Peran perusahaan menara telekomunikasi di percaturan bisnis infrastruktur telekomunikasi ini makin mencuat. Pelan namun pasti, peran operator seluler yang semula memegang kendali dibisnis ini mulai diserahkan kepada pebisnis menara. Apalagi beberapa operator telekomunikasi masih terlilit utang dollar sehingga opsi menjual menara telekomunikasi menjadi salah satu pilihan menyehatkan neraca. Yang terakhir: pembelian 2.500 menara XL ke PT Profesional Telekomunikasi (Protelindo), anak usaha dari PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) milik Grup Djarum Pembelian menara ini memperkuat posisi Protelindo di antara perusahaan menara lainnya. "Setelah Protelindo membeli tower XL, Protelindo kembali menjadi tower provider terbesar," kata David Bangun, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi (Aspimtel) kepada KONTAN, Selasa (29/3).