DJKN: BUMN jadi salah satu kelompok yang terdampak Covid-19



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Keuangan Negara (DJKN) turut memberikan dorongan atau dukungan investasi pemerintah kepada BUMN dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) selama masa pandemi Covid-19. 

Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu, Isa Rachmatarwata menjelaskan, akibat dampak Covid-19 berbagai sektor usaha mendapat pukulan yang drastis baik dari penjualan maupun pendapatannya. 

Baca Juga: Ini empat fokus penggunaan uang negara di tahun 2021


Ia menjelaskan ada dua kelompok yang terdampak baik secara negatif maupun positif. Kelompok BUMN yang terdampak secara negatif meliputi  pariwisata, transportasi penerbangan dan kereta api seperti Garuda, PT KAI, energi dari Pertamina dan PLN, konstruksi seperti Perumnas dan manufaktur. 

“Dari berbagai kelompok, sektor energi ini yang paling tedampak  baik dari sales maupun profit-nya akibat Covid-19,” jelas Isa dalam konferensi daring BPPK Kemenkeu, Rabu (29/7). 

Untuk itu, pemerintah berkomitmen untuk mendukung BUMN yang terdampak dan terus berperan dalam penanganan Covid-19.

Sedangkan, beberapa kelompok BUMN yang turut tedampak positif atau yang tidak mengalami kinerja yang negatif dalam penanganan Covid-19 seperti di bidang Kesehatan yakni Kimia Farma, Biofarma, Indofarma, kemudian ada Telkomsel Indonesia. 

Baca Juga: Ekonomi tertekan, belanja jadi senjata pemerintah untuk dongkrak pertumbuhan

“Ini adalah kelompok BUMN yang mampu survive selama ini bahkan akan kita gunakan untuk membantu BUMN lain agar selamat dari pandemi ini,” tambahnya. 

Selain itu, Isa juga mengatakan agar sektor-sektor usaha menengah tidak semakin jatuh dalam, maka lewat stimulus melalui BUMN memiliki program kredit UMK lewat PNM dan Pegadaian, kemudian Penjaminan kredit yang diberikan oleh perbankan melalui Jamkrindo serta Pembiayaan korporasi melalui kelompok BUMN seperti Bank BTN, Mandiri, BNI, SMF untuk membantu menyalurkan pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi