JAKARTA. Pemerintah bakal menaikkan target penerbitan obligasi ritel Indonesia (ORI) dari rencana semula yang sebesar Rp 15 triliun. Kenaikan target tersebut merupakan salah satu strategi pemerintah untuk menutup defisit anggaran yang menggelembung. "Kami akan melakukan upsize obligasi ritel. Kami akan membuka ke beberapa agen penjual yang ingin mengajukan kenaikan target penyerapan ORI," kata Direktur Surat Utang Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU), Loto Srinaita Ginting, Kamis (27/6). Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat menyepakati kenaikan penerbitan surat utang negara (SUN) baru menjadi Rp 231,8 triliun atau naik Rp 51,4 triliun dari APBN awal senilai Rp 180,4 triliun.
DJPU memperbesar penerbitan ORI
JAKARTA. Pemerintah bakal menaikkan target penerbitan obligasi ritel Indonesia (ORI) dari rencana semula yang sebesar Rp 15 triliun. Kenaikan target tersebut merupakan salah satu strategi pemerintah untuk menutup defisit anggaran yang menggelembung. "Kami akan melakukan upsize obligasi ritel. Kami akan membuka ke beberapa agen penjual yang ingin mengajukan kenaikan target penyerapan ORI," kata Direktur Surat Utang Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU), Loto Srinaita Ginting, Kamis (27/6). Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat menyepakati kenaikan penerbitan surat utang negara (SUN) baru menjadi Rp 231,8 triliun atau naik Rp 51,4 triliun dari APBN awal senilai Rp 180,4 triliun.