DKI minta tambah daya, PLN minta tambah dana



JAKARTA. Sumber tenaga listrik cadangan berupa generator set atau genset di Jakarta memiliki peran penting bagi kelancaran operasi pompa-pompa air. Namun, sebagian genset yang ada di Jakarta sudah tidak baik lagi, bahkan ada beberapa yang dayanya kurang sehingga tidak bisa menghidupkan pompa secara maksimal.

"Info dari petugas di lapangan, masih ada beberapa genset yang kurang. Ada yang performanya tidak bagus. Daya listriknya juga kurang," tutur General Manager PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya) Haryanto WS kepada Kompas.com, Jumat (13/2).

Haryanto mendapatkan info tersebut usai melakukan pertemuan dan koordinasi dengan Kepala Dinas Tata Air DKI Agus Priyono dan Kepala Dinas Bina Marga DKI Yusmada Faizal, Kamis (12/2). Dengan temuan itu, Haryanto beserta kedua kepala dinas itu sepakat untuk segera melakukan perbaikan-perbaikan.


Untuk genset yang daya listriknya masih kurang, tutur Haryanto, Pemprov DKI bisa mengajukan penambahan daya seperti biasa dengan membayar tarif tertentu. Genset yang disebut oleh Haryanto merupakan kepunyaan DKI sehingga Pemprov DKI yang berwenang penuh melakukan perbaikan terhadap genset yang sudah tidak optimal.

"Kalo (dayanya) kurang, bisa ditambah. Harus minta tambah daya, bayar lagi," ujar Haryanto.

Keberadaan genset merupakan tenaga cadangan yang diperlukan untuk mengoperasikan pompa-pompa air di Jakarta. Pompa tersebut digunakan untuk memompa air ke saluran-saluran yang telah ada agar setiap hujan lebat turun, genangan di jalan bisa lebih cepat surut. Air pun dapat lebih cepat mengalir ke laut.

Pada Senin (9/2) lalu, pompa di Waduk Pluit tidak beroperasi karena PLN memutus listriknya. Listrik diputus karena gardu listrik yang menyuplai tenaga untuk pompa tersebut sudah terendam banjir. Jika tetap dinyalakan, maka akan membahayakan masyarakat sekitar.

Akibat pompa yang tidak berfungsi, ketinggian air di Waduk Pluit meningkat drastis dalam kurun waktu yang sangat singkat. Sehingga, air di Waduk Pluit pun meluap dan menyebabkan banjir di daerah tersebut.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin agar di awal tahun depan, tidak ada lagi pompa yang tidak bisa beroperasi. Semua tenaga cadangan, kata dia, harus selalu siap jika sewaktu-waktu PLN tidak bisa mengaliri listrik. (Andri Donnal Putera)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie