JAKARTA. Kebijakan sistem parkir berbayar di Jalan Agus Salim, Sabang, Jakarta Pusat, telah dijalankan selama satu pekan. Kepala Unit Pengelola (UP) Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sunardi Sinaga mengatakan pendapatan yang diraih dari tarif parkir meter mencapai Rp 6 juta per harinya. "Sementara transaksi saat ini sudah tembus Rp 6 juta per hari. Selama ini setoran parkir dari Jalan Sabang hanya sekitar Rp 500.000 per hari," kata Sunardi, saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Jumat (3/10/2014). Pendapatan parkir di Jalan Sabang ini meningkat 12 kali lipat dari metode sebelumnya. Pihaknya menargetkan, transaksi perh ari mencapai Rp 14 juta dan pemasukan itu menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI.
Target itu bisa dicapai dengan syarat penyelesaian perbaikan trotoar serta warga mau membayar parkir dengan jujur. "Kondisi sekarang trotoarnya masih sekitar 50 persen tidak terpakai untuk parkir. Kami juga tidak mungkin mengawasi kejujuran pengendara untuk parkir, tapi ke depannya dengan penerapan e-money, target transaksi akan tercapai," kata Sunardi. Pihaknya masih memerlukan berkoordinasi dengan pihak bank untuk dapat menerapkan e-money dalam parkir meter. Selain itu, bank-bank itu juga akan dilakukan lelang tender investasi. Pemprov DKI bakal memasang meteran parkir di seluruh Jakarta, bahkan pada tahun 2016 mendatang rencananya seluruh ruas jalan sudah terpasang alat setinggi 170 sentimeter itu.