DMS Propertindo (KOTA) fokus lanjutkan proyek yang tertunda akibat corona



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengembang properti, PT DMS Propertindo Tbk (KOTA) akan fokus melanjutkan proyek-proyek yang sempat tertunda pembangunannya akibat corona.

Direktur DMS Propertindo Mohammad Prapanca mengatakan, di masa pandemi saat ini industri properti kaget dan terguncang. "Secara umum, industri properti, termasuk hotel sangat terguncang dan kaget dengan keadaan saat ini," ujarnya pada paparan publik secara virtual, Kamis (19/11).

KOTA saat ini tengah mengembangkan 4 properti yakni Accola Park dan Accola Residence di Serpong Tangerang berupa apartemen dan rumah tapak di atas lahan seluas 1,8 hektare dan 1,4 hektare.


Lalu proyek Accola Garden di Samarinda berupa rumah tapak di atas lahan seluas 49 hektare. Terakhir adalah Padjajaran City yang berlokasi di Jawa Barat berupa rumah tapak dan mixed use di atas lahan seluas 60 hektare sampai 100 hektare.

Baca Juga: Bisnis properti tertekan pandemi, pembangunan gedung pencakar langit terhambat

Dia melanjutkan, dari dana IPO KOTA yang ada sebesar Rp100 miliar, semuanya sudah direalisasikan untuk pembebasan lahan 18 hektare.

"Dari 18 hektare tersebut, sebesar 9,8 hektare telah disertifikasi, sisanya masih dalam proses. Proses administrasi ini sempat terhambat karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Jadi karena PSBB aktivitas instansi terkait ikut mempengaruhi proses pengembangan proyek," ujarnya.

Sementara itu dari sisi hotel, KOTA telah mengakuisisi satu hotel, yaitu Indies Heritage Hotel yang berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2020 melalui anak usaha.

Dengan akuisisi ini, KOTA menambah total kepemilihan hotel menjadi tiga unit. Dua hotel lainnya adalah ZEST Hotel yang berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan FABU Hotel di Bandung.

KOTA juga terus berupaya mempertahankan konsistensi kinerja melalui perubahan strategi pemasaran, penjualan, dan perbaikan kualitas kinerja organisasi.

"Pendapatan hotel cukup signifikan penurunannya sehingga ke depannya kami berusaha untuk melakukan pemasaran di pasar domestik dan melakukan perubahan SOP untuk menghadapi new normal," imbuh Prapanca.

Tidak hanya itu saja, KOTA juga berencana mendapatkan pasar baru dengan kapasitas new normal dan perbaikan tarif kamar.

Menilik kinerja pada semester II 2020, KOTA menderita kerugian Rp16,46 miliar, dari untung bersih Rp 1,75 miliar di periode sama tahun lalu.

KOTA merugi lantaran pendapatan anjlok 93,03% menjadi hanya Rp 3,08 miliar di semester I 2020. Lini properti tidak menyimbang pemasukan sepanjang semester II 2020, padahal periode sama tahun lalu menyumbang Rp 37,48 miliar.

Selanjutnya: Simak rekomendasi saham-saham properti yang jadi top gainers hari ini (19/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat