DMSI: Serapan biodiesel dalam negeri harus ditingkatkan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini distribusi biodiesel untuk ekspor diperkirakan sangat kecil lantaran tuduhan dumping yang dilakukan oleh Uni Eropa dan Amerika. Karena itu, Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) mengatakan, serapan biodiesel di dalam negeri harus digenjot.

Direktur Eksekuti DMSI Iskandar Andi Nuhung mengatakan, potensi serapan biodiesel di dalam negeri masih tinggi. Menurutnya, bila peralihan penggunaan B20 menjadi B30 bisa dilakukan, maka serapan biodiesel akan semakin besar.

"Kalau negara lain menghambat serapan kita, pemerintah harus berani meningkatkan pasar dalam negeri dan mendorong perkembangan industri," ujar Iskandar kepada KONTAN, Senin (22/1).


Tak hanya itu, Iskandar juga merasa pasar minyak sawit di negara lainnya masih besar. Karena itulah, pemerintah masih memiliki kesempatan untuk melebarkan pasar ekspor produk turunan minyak sawit.

Iskandar pun menjelaskan, jumlah ekspor biodiesel ke Amerika Serikat masih tergolong kecil. Meski begitu, dia mengakui pengaruh Amerika serta Uni Eropa cukup besar ke negara lainnya.

"Memang hal itu harus diantisipasi pemerintah, supaya negara lain tidak ikut-ikutan melakukan hal yang sama dengan Amerika dan Uni Eropa," ujar Iskandar.

Dia pun mengatakan, masih banyak negara potensial yang bisa menyerap produk minyak sawit Indonesia, khususnya biodiesel. Masih ada China, Pakistan, India, Sri Lanka, dan Bangladesh.

"Saat ini kita sedang negosiasi dengan China. Apalagi China sangat membutuhkan biodiesel di mana penduduknya banyak dan perkembangan otomotifnya juga pesat," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto