DNA Cacar Monyet Ditemukan dalam Air Mani, Berpotensi Menular Secara Seksual



KONTAN.CO.ID - ROMA. Peneliti di Institut Spallanzani Roma, Italia, menemukan fragmen virus cacar monyet di dalam air mani milik beberapa pasien. Fakta ini menunjukkan bahwa cacar monyet berpotensi menular secara seksual.

Sejauh ini virus cacar monyet diketahui menyebar melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, lewat luka di kulit atau droplets dari saluran pernapasan.

Banyak kasus cacar monyet yang dikonfirmasi saat ini juga terjadi di antara pasangan yang telah melakukan hubungan seksual.


Baca Juga: WHO: Mengkhawatirkan, Cacar Monyet Menyebar di 29 Negara yang Bukan Endemik

Dilansir dari Reuters, para peneliti di Roma telah mengidentifikasi enam dari tujuh pasien dengan air mani yang mengandung materi genetik virus. Sampel yang diteliti menunjukkan bahwa virus yang ditemukan dalam air mani mampu menginfeksi orang lain dan bereplikasi.

Meskipun demikian, Dr. Francesco Vaia, direktur umum institut tersebut, mengatakan bahwa data tersebut masih belum memiliki cukup bukti untuk membuktikan bahwa sifat biologis virus telah berubah. 

"Namun, adanya virus menular dalam air mani adalah faktor yang sangat mendukung hipotesis bahwa penularan seksual adalah salah satu cara penularan virus ini," kata Dr. Vaia kepada Reuters.

Dr. Vaia juga mengatakan bahwa WHO telah diberitahu tentang temuan tersebut, namun belum memberikan komentar.

Baca Juga: Cara Penularan, Gejala, dan Pencegahan Cacar Monyet yang Perlu Anda Ketahui

Hingga saat ini sudah ada lebih dari 1.300 kasus cacar monyet yang dilaporkan oleh sekitar 30 negara sejak awal Mei. Sebagian besar pelapor merupakan negara Eropa. Bahkan, sebagian besar kasus dialami oleh pria yang berhubungan seks dengan sesama pria.

Sebuah analisis oleh peneliti Inggris menemukan bahwa DNA virus dari berbagai virus yang berbeda, termasuk virus Zika, telah ditemukan dalam air mani, tetapi tidak jelas apakah keberadaan materi genetik meningkatkan risiko penularan seksual.