KONTAN.CO.ID - Bagi para pekerja atau profesional, melakukan presentasi di rapat atau di suatu seminar sudah menjadi makanan sehari-hari. Baik itu untuk kepentingan internal perusahaan maupun saat di rapat perusahaan atau bagi kepentingan klien. Supaya semua pesan dalam presentasi tersampaikan dengan baik, maka tampilan presentasi per halaman atau lembaran (slide), biasanya dalam bentuk digital, yang baik dan informatif seolah wajib hukumnya.
Sayangnya, lembaran slide yang ditampilkan secara digital tersebut kadang terasa membosankan karena dipenuhi dengan kata-kata ataupun angka. Bahkan ada pula yang membuatnya asal-asalan.
Padahal tampilan slide presentasi merupakan gambaran kesiapan dalam melakukan presentasi di depan umum. Sayangnya, hingga kini masih banyak pekerja hingga profesional yang belum memperhatikan tampilan slide presentasi yang enak dilihat.
Menurut pantauan Zukarlita, Chief Executive Officer (CEO) Doctorslide.com saat ini para pekerja dan profesional tidak banyak mempunyai banyak waktu untuk menyiapkan slide untuk presentasi. Alhasil, yang membuat slide presentasi tersebut justru para asisten yang menyiapkan materi paparan tersebut.
Melihat ada peluang pasar yang terbuka lebar, Zukarlita bersama kedua rekannya menjajal peruntungannya dengan membangun sebuah perusahaan rintisan berlabel Doctorslide.com pada tahun 2016 lalu. Modal awal yang dikeluarkan untuk start up ini tergolong kecil yakni kurang dari Rp 1 juta saja. Dana tersebut ia pakai untuk membuat website, Google analytics, pembuatan logo, serta cetak stiker dan brosur.
Memanfaatkan jaringan pertemanan yang ia miliki, perempuan berambut panjang ini memberikan ujicoba gratis alias free trial jasa pembuatan slide presentasi kepada para koleganya. Cara ini dianggap paling efektif untuk memperkenalkan jasa produk tersebut karena konsumen bisa langsung melihat hasilnya. "Waktu itu, kami selama tiga bulan membuat free trial untuk keperluan promosi," katanya pada KONTAN, (29/11).
Selama periode promosi tersebut, tim Doctorslide mengerjakan semua seluruh permintaan pembuatan slide presentasi yang masuk. Tidak disangka, dengan metode promosi tersebut, brand usaha dari Doctorslide secara perlahan mulai dikenal para pengguna. Sebab, inilah hebatnya, ekonomi digital, para pengguna langsung menyampaikan promosi gratis situs tersebut ke para kolega alias dari mulut ke mulut (word of mouth).
Merasa sudah siap dan makin percaya diri, perempuan yang akrab disapa Lita ini mulai membuat jasa berbayar dengan menyasar konsumen korporasi. Bak gayung bersambut, perusahaan besar domestik yakni Astra International menjadi konsumen perdana untuk layanan berbayar Doctorslide.
Satu persatu konsumen mulai merapat. Melihat respon positif tersebut, pada awal tahun ini, Doctorslide sudah menjalin kerjasama dengan ahli desain slide secara lepas untuk membantunya memenuhi permintaan para pelanggan.
Sampai sekarang ada lima orang yang bekerjasama dengannya. Hasilnya pun terbilang positif bagi Doctorslide. Tercatat sudah ada sekitar 40 perusahan yang menggunakan jasa start up ini dan beberapa diantaranya adalah institusi ternama seperti Bank Indonesia atau Badan Geologi.
Selain menyasar pasar dalam negeri, usaha rintisan ini juga mulai melirik pasar luar negeri. Hasilnya adalah sekitar 30% konsumen yang datang ke Doctorslide dari luar Indonesia seperti Malaysia, Australia hingga Uni Emirat Arab.
Kebanyakan para klien membutuhkan jasa Doctorslide.com untuk membuat slide profil perusahaan alias company profile, laporan akhir tahun, dan presentasi untuk menarik minat investor (pitching).
Perempuan berusia 26 tahun ini menyebut momen paling banyak mendapatkan pelanggan sekitar bulan November serta di akhir kuartal I. "Kebanyakan mereka ingin membuat company profile yang baru atau mengubah desain dari slide yang lama," tambahnya.
Kalau ada yang tertarik dengan jasa dari perusahaan rintisan ini, tinggal berseluncur masuk dalam website www.docterslide.com untuk membuat pesanan. Pada halaman website tersebut dapat diisi judul dokumen, jumlah slide yang dibutuhkan, hingga tenggat waktu yang inginkan.
Di halaman itu pula, konsumen juga dapat melihat tarif yang bakal dikenakan atas seluruh permintaan.Untuk harga, dipatok sekitar Rp 1,2 juta per 10 slide untuk reguler dan Rp 3,6 juta per 10 slide untuk kualitas premium. Proses pembayarannya pun dapat dilakukan dengan tiga pilihan via bank transfer, kartu kredit, dan paypal.
Sekedar info, ada dua layanan yang disediakan paket reguler dan premium. Beda kedua paket tersebut adalah pelayanan yang diberikan, untuk paket reguler maka materi sudah siap dari pelanggan sehingga tinggal memasukkan dalam aplikasi power point dan diberikan sentuhan desain.
Sedangkan, untuk paket premium, tim Doctorslide dapat membantu konsumen untuk menyiapkan materi yang digunakan dalam slide (data, gambar, dan lainnya). Setelah itu, tim ini akan menyusun konten hingga desain.
Setelah pembayaran selesai, para konsumen dapat berkomunikasi dengan tim melalui email yang disediakan atau chat langsung pada laman tersebut.
Lita mengaku, untuk komunikasi penyusunan konten dan permintaan lainnya dilakukan melalui email. Karena sistem ini pula mereka berhasil mendapatkan pelanggan mancanegara.
Sebelum proses desain dilakukan, tim Doctorslide bakal membuat konsep sesuai dengan permintaan konsumen. Bila keduanya sepakat dengan konsep serta isi dari slide tersebut, barulah proses desain dimulai.
"Yang membuat konsep, meringkas materi, dan mencari tambahan data (bila dibutuhkan) adalah tim kami, ini untuk menjamin kerahasiaan data sebelum diberikan kepada para freelancer," jelasnya.
Biasanya untuk mengerjakan slide yang biasanya ada 10 slide, butuh waktu pengerjaan selama lima hari.Nah, selama waktu tersebut, tim Doctorslide bakal memberikan preview slide secara berkala kepada para pelanggan. Apakah slide tersebut sudah tepat, secara data atau belum.
Khusus untuk paket premium, pengerjaan slide lebih lama dua hari jadi total pengerjaannya selama tujuh hari. Bila merasa kurang puas dan perlu dilakukan perubahan materi, Doctorslide bisa memberikan garansi dua kali revisi secara gratis.
Meski terlihat sederhana, kendala yang dihadapi Lita dan tim saat ini adalah proses pengembangan usahanya bisa masuk ke situs belanja terutama tipe marketplace. Bila tidak ada halangan tahun 2018 nanti mereka bakal membuat marketplace yang mempertemukan antara ahli desain slide dengan konsumen.
Keinginan ini muncul setelah melihat adanya kebutuhan konsumen yang sekedar mempercantik slide presentasi tanpa terlalu banyak tambahan. Saat ini, dia bersama kedua rekannya terus melakukan riset dan persiapan.
Selain itu, tahun depan dia juga akan melakukan rebranding serta penguatan manajemen untuk mencapai impiannya tersebut. Perluasan pemasaran atau channel marketing juga bakal dilakukan mengingat saat ini tidak ada promosi khusus yang dilakukan untuk penetrasi pasar. Hingga kini, manajemen Doctorslide hanya menggunakan media pameran, promosi melalui blog, serta word of mouth untuk mendapatkan dan menjaring konsumen.
Langkah ini memang harus segera ia lakukan. Mumpung hingga kini masih belum banyak pemain yang bermunculan disektor ini. Ia mengaku persaiangan di bisnis ini masih tahap biasa saja. Hanya saja, mereka tetap waspada akan kemunculan pemain baru ataupun para agensi yang mulai melirik di sektor ini.
Untuk membuat pelanggan senang dan puas, mereka selalu menyelesaikan seluruh permintaan tepat waktu. Tidak hanya itu, mereka juga terus menjalin hubungan baik dengan pelanggan melalui news letter yang dikirimkan dalam jangka waktu tertentu.
Lita menilai dengan membuat konsumen puas, ia optimistis layanan dari Doctorslide bakal dipakai kembali oleh perusahaan yang sama. Dan ini jadi cikal bakal usaha ini bisa terus berkembang lebih lanjut. n
Harus bisa menjaga kualias dan layanan
Menurut Heru Sutandi, Executive Director of Indonesia ICT Institute sekaligus pengamat usaha rintisan, produk jasa yang dibuat Doctorslide.com terbilang kreatif dan banyak dicari kalangan profesional, tidak cuma perusahaan. Sebab kebutuhan profesional dan perusahaan membuat slide yang atraktif kian banyak
Makanya, pilihan Doctorslide untuk memakai jasa tenaga lepas disain yang khusus membuat desain presentasi ia nilai tidak menjadi persoalan berarti. Asalkan cara kerja dari tenaga disain lepas tersebut profesional dan handal.
Memang ia akui, meski terlihat mudah, sejatinya membuat desain presentasi tersebut memang butuh tenaga ahli. Mulai dari membuat konsep presentasinya, mengumpulkan konten presentasi hingga tahapan membuat disain presentasi.
Tak heran bila bisnis ini, untuk tahap awal perkembangannya, butuh pemasaran dari mulut ke mulut alias cara word of mouth. Cara ini terbilang ampuh untuk menumbuh kembangkan Doctorslide.
Orang yang sudah memakai jasa usaha rintisan ini dan menilai hasilnya positif, sudah pasti bakal merekomendasikan ke para kolega. Apalagi target pasar yang dibidik start up ini adalah perusahaan atau korporasi yang mengutamakan hasil dan layanan yang prima dari para klien.
Selain itu, cara pemasaran dengan ikut pameran di bidang teknologi juga bisa dianggap pas untuk membidik target pasar. Sebab Doctorslide bisa bertemu langsung dengan target pasar yang dibidik dan yang lebih penting adalah bisa mengenalkan produk.
Namun ia menyarankan supaya Doctorslide juga mengoptimalkan promosi via digital yang biasanya menjadi andalan para usaha rintisan. Salah satunya lewat media sosial. Sebab para pengguna media sosial di Indonesia tergolong banyak dan di media sosial biasanya cukup gampang untuk membidik target pasar.
Selain promosi yang gencar di sana sini, Heru menyarankan supaya Doctorslide tidak melupakan kualitas dari produk yang dihasilkan. Dan yang tidak kalah penting, layanan ke pelanggan. "Kualitas harus dijaga dan wajib berbeda dibandingkan kita membuat presentasi sendiri," katanya pada KONTAN, Sabtu (2/12).
Begitu pula soal tarif layanan tersebut. Ia menyarankan supaya Doctorslide terus menyesuaikan tarif yang dipatok dengan hasil pengerjaan. Ini supaya slide hasil Doctorslide bisa bersaing dengan pemain lainnya.
Nah, hal lain yang harus diperhatikan Doctorslide adalah menjaga kerahasiaan dari para pembuat slide presentasi tersebut. Apalagi perusahaan ini masih memakai jasa tenaga lepas. Ini penting, supaya klien tidak langsung berhubungan dengan para tenaga lepas desain presentasi tersebut.