Dody Budi Waluyo janji perkuat peran BI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari ini, Komisi XI menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) untuk calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI). Kandidat pertama yang diuji adalah Dody Budi Waluyo yang saat ini menjabat sebagai Asisten Gubernur BI.

Dalam paparannya, Dody mengusung visi memperkuat peran strategis BI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan inklusif. Ada empat misi yang dipaparkan, yakni memantapkan stabilitas nilai rupiah, menjaga stabilitas sistem keuangan, meningkatkan peran sistem pembayaran, dan memperkuat sinergi kebijakan.  

Dody juga memaparkan tujuh strategi kebijakan untuk mendukung visi dan misinya. "Dua kebijakan merupakan pemantapan stabilitas dan lima kebijakan merupakan transformasi momentum," kata Dody di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Selasa (27/3).


Pertama, pengelolaan inflasi pangan. Menurut dia, kebijakan pengelolaan inflasi pangan bisa dilakukan secara efektif dan efisien dengan ditopang oleh data statistik pangan yang akurat. Saat ini, soal data tersebut masih simpang siur.

Untuk itu, sebagai strategi, "Kami akan mendukung dan berperan aktif dalam penggunaan teknologi satelit untuk mendapatkan data akurat dari sektor pertanian,” kata Dody.

Kedua, menjaga stabilitas nilai tukar. Dalam menjaga stabilitas, Dody menyatakan, dirinya akan memperkuat ketahanan rupiah dari faktor eksternal dengan memanfaatkan second line of defense.

"Kami akan membentuk kebijakan bagi dana residen yang di luar negeri agar berpindah ke domestik," katanya.

Ketiga, penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Ia menyatakan bahwa akan mengembangkan pendekatan kluster yang selama ini oleh BI. Adapun ia akan meningkatkan pembiayaan UMKM dengan meningkatkan komitmen perbankan untuk salurkan pembiayaan UMKM dan sekuritisasi kredit UMKM.

Keempat, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Menurut Dody, strategi ini akan dijalankan melalui blue print ekonomi syariah, penguatan halal value chain, inovasi integrasi keuangan sosial, pembiayaan ekonomi syariah, serta program edukasi syariah.

Kelima, penguatan industri domestik. Menurut Dody, pengembangan industri harus didukung oleh ketersediaan infrastruktur. Oleh karena itu, untuk mendukung upaya pemerintah akselerasi proyek infrastruktur, ia menyatakan bahwa infrastruktur akan diikuti sumber pembiayaan yang lebih memadai dari saat ini.

Keenam, peningkatan efektivitas kebijakan makroprudensial. Hal ini menurutnya penting sebab dalam jangka pendek, BI akan melanjutkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif seperti yang ditempuh sebelumnya.

"Pengembangan akan diarahkan untuk intermediasi perbankan, untuik kredit perbankan yang belum begitu kuat, perekonomian di daerah, dan mendukung sektor prioritas,” jelasnya.

Terakhir, pemanfaatan ekonomi digital. Ia tak memaparkan secara rinci terkait hal ini. Yang terang, ia mengatakan, “Kami akan memanfaatkan ekonomi digital sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat