Dogecoin dan Shiba Inu Menjadi Pusat Perhatian Market Kripto



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang kripto alternatif yang menarik adalah Dogecoin (DOGE) dan Shiba Inu (SHIB) yang menjadi pusat perhatian market kripto.

Merujuk Coinmarketcap, harga Dodgecoin pada hari ini, Selasa (16/8) pukul 16.01 WIB berada di US$ 0.08604 atau naik 13,66% dalam 24 jam terakhir dan naik 18,19 selama 7H. Sementara Shiba Inu tercatat saat ini berada di US$ 0.0001631 atau turun 3,84% dalam 24 jam dan naik 30,71% selama sepekan.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono mengatakan dalam perdagangan kemarin mata uang kripto alternatif Dogecoin (DOGE) dan Shiba Inu (SHIB) yang menjadi pusat perhatian market kripto. Betapa tidak, nilai DOGE naik 9,86%, SHIB melonjak 35,2% dan Celcius (CEL) tumbuh 16,77% dalam sehari terakhir.


"Nilai SHIB terbang setelah terjadi SHIB burn sebanyak 292 juta keping pada Sabtu (13/8) lalu. Selain itu, market juga mengantisipasi game Shiba Eternity dari pengembang jaringan Shiba Inu," ujar Afid kepada Kontan.co.id, Selasa (16/8).

Baca Juga: Market Kripto Tertekan Jelang Rilis Risalah Rapat The Fed

Afid menambahkan kemudian, Celcius melonjak akibat rumor desas-desus pengambilalihan pengelolaan token oleh Ripple yang ingin membeli aset Celsius Network.

Sementara, Tamadoge (TAMA) kini muncul sebagai Next Big Meme Coin. keberhasilan Tamadoge yang luar biasa telah dikaitkan dengan proyek penggunaan mekanisme play-to-earn (P2E) yang menarik.

TAMA adalah token permainan untuk mendapatkan ekosistem game yang telah menyelesaikan penjualan beta, di mana US$ 2 juta berhasil dikumpulkan.

Menurut Afid, mekanisme ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan hadiah token melalui gameplay yang terampil, yang kemudian dapat dihabiskan untuk item dalam game atau ditarik ke wallet eksternal.

Kemudian, ALGO meningkat karena kepercayaan pada teknologi blockchain yang mereka gunakan jauh lebih unggul. Glitter Finance akan segera mengintegrasikan ekosistem Algorand DeFi dengan Solana untuk meningkatkan interoperabilitas di blockchain.

Ini akan menjamin bahwa trader yang menggunakan Glitterd apat mentransfer token digital mereka dari Algorand ke blockchain Layer-1.

Sementara, Co-founder CryptoWatch dan Pengelola Channel Duit Pintar, Christopher Tahir mengatakan dengan kondisi kenaikan saat ini manfaatkan dengan trading jangka pendek daripada jangka panjang.

"Untuk koin alternatif, menurut saya gunakan momentum saat ini untuk trading jangka pendek daripada investasi jangka panjang," ucap Christopher.

Afid mengatakan market altcoin kripto masih berpotensi bergerak lebih baik, jika dilihat dari indeks BTC Dominance. Investor tampaknya lebih suka akumulasi altcoin ketimbang Bitcoin.

"Kini, indeks dominasi BTC berada di angka 40,2%, menurun drastis dibanding dua bulan lalu yakni 48%," ujar Afid.

Afid menjelaskan salah satu penyebab utama kenaikan pamor altcoin kemungkinan besar adalah disebabkan dari lonjakan harga Ethereum yang terjadi akibat rumor The Merger yang ditunggu-tunggu. Ethereum juga telah menyelesaikan penggabungan jaringan testnet terakhir, Goerli.

Menurut Christopher kenaikan pada Altcoin karena adanya likuiditas yang masuk sehingga mendorong kenaikan pada beberapa mata uang kripto alternatif.

"Karena adanya likuiditas yang masuk dan likuiditas koin/token tersebut terbilang kecil sehingga mudah digerakkan pasar," tutur Christopher.

Afid mengatakan saat ini market altcoin sedang menaruh perhatian pada ekosistem Ethereum tentang jadwal upgrade jaringan dari proof-of-work ke proof-of-stake, yang dikenal sebagai The Merge terjadi pada 15 September mendatang.

Baca Juga: Bitcoin Tembus US$ 25.000, Ini Harga Kripto Lainnya Senin (15/8)

Sentimen tersebut dalam waktu dekat membuat para investor untuk tertarik memiliki Ethereum (ETH), Lido DAO (LDO), Ethereum Classic (ETC) dan Optimism (OP) di portofolio mereka. Aset kripto tersebut adalah project yang sangat berkaitan dengan transisi Ethereum ke proof-of-stake.

Di samping itu pada bulan September mendatang, kemungkinan besar Cardano yang akan melakukan Vasil Hard Fork yang sebelumnya mengalami penundaan beberapa kali. Implementasi hard fork atau pembaruan jaringan sebenarnya bisa menjadi sentimen positif bagi laju harga altcoin.

Menurut Christopher sentimen ekonomi yang baik dengan optimisme tinggi sehingga uang akan cenderung diinvestasikan, sementara ketika ketidakpastian seperti sekarang yang sedang tinggi, maka orang akan pegang cash.

Afid menjelaskan .arket altcoin saat ini masih terus mengejar dominasi Bitcoin secara kapitalisasi pasar. Altcoin tentu lebih maju dari sisi teknologi.

"Sejak mereka keluar setelah Bitcoin, altcoin telah meningkatkan teknologinya. Dalam hal kecepatan dan biaya transaksi, banyak altcoin yang jauh lebih unggul daripada Bitcoin," tutur Afid.

Afid mengatakan Altcoin juga menawarkan imbalan hasil potensial tinggi. Banyak pilihan altcoin, semuanya dengan tujuan unik dan keunggulan kompetitifnya sendiri.

"Namun, risiko yang signifikan, karena banyak altcoin banyak terjadi penipuan atau akhirnya proyek yang dijalankan gagal," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto