KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga Dogecoin meroket pada hari Selasa (14/12/2021) setelah tweet CEO Tesla Elon Musk. Musk menulis, produsen kendaraan listrik Tesla akan menerima Dogecoin sebagai alat pembayaran.

"Tesla akan membuat beberapa [produk] dapat dibeli dengan Doge & lihat bagaimana kelanjutannya," tweet Musk.

Melansir thestreet.com, mata uang digital Dogecoin ini diperdagangkan pada level 19,05 sen, atau naik 20%. Kripto ini telah melonjak 5.823% pada tahun lalu, namun telah mengalami penurunan sebesar 43% dalam enam bulan terakhir.

Volatilitas adalah aturan di pasar cryptocurrency.

Dogecoin dan mata uang digital lainnya sering kali bergerak berdasarkan Tweet dari Musk. Dogecoin memiliki kapitalisasi pasar senilai US$ 25 miliar. Hal ini menjadikannya cryptocurrency terbesar ke-10 menurut CoinMarketCap.

Baca Juga: Tesla Mengujicoba Dogecoin sebagai Alat Pembayaran untuk Merchandise

Mata uang itu diciptakan oleh insinyur perangkat lunak Billy Markus dan Jackson Palmer sembilan tahun lalu. Kripto tersebut dinamai berdasarkan nama anjing Jepang shiba inu.

Pada Agustus 2020, dogecoin memicu penciptaan mata uang kripto meme lainnya, shiba inu, yang mempromosikan dirinya sebagai “pembunuh dogecoin.” Shiba inu dibentuk oleh orang atau kelompok anonim bernama Ryoshi.

Saat ini, shiba inu memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$ 18 miliar, sehingga menjadikannya menduduki posisi 13 di antara mata uang digital.

Baca Juga: Harga Bitcoin turun hingga ke level US$ 46.000-an, bagaimana prediksi ke depan?

Fakta bahwa dua mata uang meme telah menjadi begitu besar mungkin menunjukkan bubble besar di pasar keuangan, karena investor keluar dari kurva risiko untuk mendapatkan return.

Mata uang digital terbesar, tentu saja, adalah bitcoin, dengan kapitalisasi pasar US$ 885 miliar. Baru-baru ini, bitcoin diperdagangkan pada level US$ 46.820, turun 0,16%.

Dalam 52 pekan terakhir, bitcoin telah bergerak volatile, karena ketakutan dan keserakahan telah menjalari pasar. Mata uang kripto tersebut telah diperdagangkan dalam kisaran US$ 19.080 hingga US$ 68.790 selama periode itu.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie