Dokter Menjelaskan Apa Artinya Jika Anda Selalu Ingin BAB Setelah Makan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembicaraan mengenai pencernaan dan buang air besar (BAB) memang sering kali terasa tidak nyaman, namun ini adalah hal yang kita semua alami.

Jika Anda sering merasa harus segera menuju toilet setelah makan, Anda tidak sendirian. Menurut seorang dokter yang aktif di TikTok, ada penjelasan ilmiah di balik fenomena ini.

Apa Itu Gastrocolic Reflex?

Dikutip dari unilad.com, dokter gastroenterologi bersertifikat, Dr. Joseph Salhab, menjelaskan bahwa jika Anda merasa perlu buang air besar segera setelah makan, hal ini tidak berarti makanan Anda bergerak begitu cepat melalui saluran pencernaan. Sebaliknya, fenomena ini dikenal dengan istilah gastrocolic reflex.


Baca Juga: Mutasi Tunggal Virus Flu Burung, Selangkah Lebih Dekat Menuju Pandemi Baru

Gastrocolic reflex adalah refleks fisiologis yang merangsang pergerakan pada saluran pencernaan bagian bawah setelah makan. 

VeryWell Health menyebutkan bahwa ini bukanlah penyakit atau kondisi medis, melainkan refleks normal yang membantu tubuh membuat ruang lebih banyak di saluran pencernaan setelah makan.

@thestomachdoc Do you poop immediately after eating? This is why it happens. #diarrhea #poop #ibs #ibstok #guthealth #guttok ♬ original sound - Dr. Joseph Salhab

Bagaimana Gastrocolic Reflex Bekerja?

Menurut Dr. Salhab, saat Anda makan, perut Anda akan meregang. Proses ini mengirimkan sinyal ke otak, yang kemudian mengirimkan perintah ke usus besar.

Usus besar akan mulai berkontraksi untuk memberi ruang bagi makanan yang baru masuk. Reaksi refleks inilah yang membuat Anda merasa ingin buang air besar setelah makan.

Meskipun proses ini membantu tubuh mengolah makanan, yang keluar dari tubuh adalah makanan yang sudah dicerna sebelumnya, ditambah dengan air dari usus besar yang biasanya menyimpan tinja dan air.

Baca Juga: Burung Tertua di Dunia Kembali Menjadi Ibu, Bertelur pada Usia 74 Tahun

Kenapa Beberapa Orang Lebih Sensitif?

Beberapa orang memiliki sensitivitas yang lebih tinggi terhadap gastrocolic reflex ini. Mereka yang menderita Irritable Bowel Syndrome (IBS) misalnya, bisa merasakan kontraksi yang lebih kuat pada usus besar. IBS seringkali menyebabkan gejala perut yang tidak nyaman, seperti nyeri perut, sembelit, diare, gas, dan kembung.

Dr. Salhab menjelaskan bahwa pada penderita IBS, kontraksi usus bisa sangat kuat dan menyebabkan rasa sakit atau bahkan diare setelah makan.

Hal ini bisa membuat mereka lebih sensitif terhadap perubahan dalam pencernaan yang terjadi setelah makan.

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Meredakan Gejala?

Bagi mereka yang merasa terganggu dengan gejala gastrocolic reflex, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu meredakan kondisi ini. Dr. Salhab menyarankan untuk mengikuti diet rendah FODMAP. Diet ini membantu mengidentifikasi makanan tertentu yang dapat menyebabkan sensitivitas pada saluran pencernaan.

Baca Juga: Jadwal BAB Anda Mengungkap Banyak Hal Tentang Kesehatan, Ini Studi Terbarunya

Beberapa makanan yang umumnya perlu dihindari meliputi:

  • Minuman berkarbonasi
  • Alkohol
  • Makanan sitrus tertentu
  • Produk susu
  • Makanan gorengan atau berlemak
Walaupun diet ini tidak bersifat umum untuk semua orang, ia dapat membantu mengidentifikasi makanan mana yang baik atau buruk bagi pencernaan Anda.

Selanjutnya: Jelang Libur Nataru, Harga Pangan Beras, Kedelai, Daging Hingga Jagung Naik Harga

Menarik Dibaca: Promo Solaria Edisi Natal & Tahun Baru 2024-2025, Diskon 20% Menu Apapun

Editor: Handoyo .