Dokumen Snowden:Australia sadap jaringan Telkomsel



SYDNEY. Hubungan Australia dan Indonesia bisa jadi kian memanas. Berdasarkan dokumen yang dirilis dari mantan kontraktor intelijen Amerika Serikat Edward Snowden, Australia menargetkan untuk memata-matai jaringan terbesar ponsel sekaligus sistem telekomunikasi Indonesia.

Berdasarkan dokumen yang bocor dan dipublikasikan di media Selandia Baru pada Kamis (5/3), badan mata-mata rahasia bagian elektronik, Direktorat Sinyal Australia (ASD), telah bekerjasama dengan agensi Selandia Baru, Biro Keamanan Komunikasi Pemerintah (GCSB), untuk mendapatkan akses komprehensif jaringan telekomunikasi di seluruh Indonesia dan Pasifik Selatan.

Dokumen tersebut menunjukkan, ASD dan GCSB melakukan aksi mata-mata secara intensif ke sejumlah negara kecil di kepulauan Pasifik, mulai dari Fiji, Papua Nugini, kepulauan Solomon, Nauru, Samoa, Vanuatu, Kiribati, New Caledonia, Tonga, dan French Polynesia.


Menurut dokumen yang sama,  mata-mata Australia dan Selandia Baru menargetkan jaringan telepon terbesar di Indonesia serta sistem telekomunikasi kecil tetangga Pulau Pasifik Australia.  Badan-badan intelijen sinyal Australia dan Selandia Baru memasuki komunikasi satelit dan kabel telekomunikasi bawah laut, serta membagikan datanya secara penuh  telepon, email, pesan media sosial, sekaligus metadata kepada lima partner mata mereka seperti Badan Keamanan Nasional AS dan Markas Keamanan Komunikasi Pemerintah Inggris.

Sebuah laporan rahasia yang bocor dari Selandia Baru menegaskan ASD sangat tertarik dalam jaringan mobile terbesar di Indonesia, Telkomsel, yang melayani lebih dari 122 juta pelanggan.

Pemerintah Australia berulang kali menolak berkomentar mengenai bocornya dokumen rahasia dari Snowden ini. Meski demikian, pada tahun lalu, Perdana Menteri Australia Tony Abbott menegaskan bahwa Australia tidak akan menggunakan mata-mata untuk merugikan negara lain. (Sydney Morning Heralds)

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie