Dolar AS Dibayangi Pemangkasan Suku Bunga, Berikut Pairing Valas yang Bisa Dilirik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di pasar valas, rencana The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya pada semester pertama 2024 masih menjadi perhatian pasar. The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunganya pada Maret 2024 atau Mei 2024.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan, The Fed menjadi bank sentral pertama yang diprediksi mengawali pemangkasan suku bunga acuannya. Penurunan suku bunga ini berpotensi melemahkan indeks dolar AS. 

"Apalagi, tiga tahun terakhir, dolar AS terus menguat karena dianggap sebagai safe haven di tengah pandemi Covid-19, eskalasi konflik geopolitik, dan tren kenaikan suku bunga," ucap Nanang saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (2/1). 


Di tengah potensi pelemahan dolar AS, ada tiga mata uang yang menarik dicermati, yakni euro (EUR), poundsterling (GBP), dan yen (JPY). Euro dan poundsterling merupakan pesaing dolar AS sehingga pelemahan USD akan mengangkat kedua mata uang ini. 

Baca Juga: Melemah, Rupiah Kembali ke Rp 15.518 Per Dolar AS, Rabu (3/1)

"Sementara yen Jepang berpotensi menguat karena kabar bahwa Bank of Japan akan menaikkan suku bunganya sehingga yen akan menguat terhadap USD," kata Nanang. 

Nanang memprediksi, pairing EUR-USD akan menguat ke 1,13-1,14 dari saat ini di 1,09. Kemudian, GBP-USD menguat ke 1,3 dari saat ini di 1,26. Lalu, USD-JPY bakal melemah ke 127 seperti tahun 2023 dari saat ini di 142,04.

EUR-USD dan GBP-USD kemungkinan akan melemah lagi ke 0,850-0,920 dan 1,24-1,25 sehingga bisa menjadi momentum pembelian. Sementara saat USD-JPY melewati 143-145, maka dapat menjadi momentum jual untuk menghadapi penguatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati