KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengakui bahwa dalam beberapa waktu terakhir nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan keperkasaannya. Namun, dirinya memperkirakan nilai tukar dolar AS akan anjlok pada semester II-2023 seiring dengan pemerintah AS yang akan mengubah arah kebijakannya. "Dolar masih tetap kuat untuk beberapa waktu. Namun, kita akan melihat dolar melemah pada semester II karena AS mengubah arah kebijakannya agar tetap berada di pasar global," ujar Perry dalam acara Mandiri Investment Forum 2024, Selasa (5/3).
Perry menyebut, Fed Fund Rate (FFR) yang saat ini berada pada kisaran 5,25%-5,5% akan turun sebesar 75 basis poin (bps) pada Semester II-2024. Baca Juga: Gubernur BI Beri Sinyal Akan Turunkan Suku Bunga di Semester II-2024 Menurutnya, turunnya suka bunga AS pada periode tersebut juga akan dipengaruhi oleh melemahnya tekanan inflasi di AS yang saat ini mulai melandai walau masih di level yang tinggi pada kisaran 3%.