Dolar AS kembali jadi incaran, rupiah berpotensi kembali melemah besok (9/9)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah harus puas mengakhiri tren penguatan dalam empat hari terakhir. Hari ini, Rabu (8/9), di pasar spot, rupiah ditutup di level Rp 14.253 per dolar Amerika Serikat atau melemah melemah 0,28% dari level sebelumnya.

Setali tiga uang, pelemahan rupiah juga terjadi kurs JISDOR Bank Indonesia (BI). Mata uang Garuda ini ditutup mengalami koreksi sebesar 0,5% ke level Rp 14.266 per dolar AS.

Senior Economist Samuel Sekuritas Indonesia Fikri C Permana mengungkapkan, terkoreksi rupiah hari ini imbas dari adanya take profit dari para pelaku pasar. Selain itu, indeks keyakinan konsumen yang turun dari 80,2 menjadi 77,3 turut menjadi sentimen negatif untuk rupiah.


Pada perdagangan Kamis (9/9), Fikri melihat rupiah ada potensi kembali mengalami pelemahan. Menurutnya, turunnya indeks keyakinan konsumen bisa memengaruhi ekspektasi bahwa pertumbuhan ekonomi dan tingkat konsumsi di kuartal III-2021 masih relatif tertekan. 

Baca Juga: Indeks keyakinan konsumen turun, rupiah spot melemah ke Rp 14.253 per dolar AS

“Ditambah lagi, pasar juga akan masih berada dalam posisi wait and see sambil melihat arah kebijakan European Central Bank (ECB) mengingat data ekonomi di Jerman, Uni Eropa, dan Inggris relatif tertahan. Dengan data ekonomi Eropa yang kurang baik, investor berpotensi beralih dolar AS dan membuat rupiah kembali tertekan,” jelas Fikri ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (8/9).

Adapun, untuk perdagangan besok, Fikri memproyeksikan rupiah akan berada pada kisaran Rp 14.180 - Rp 14.380 per dolar AS dengan kecenderungan melemah tipis.

Selanjutnya: Ekonom CORE sebut batas defisit APBD 2022 sebesar 0,32% sudah cukup, ini alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari