KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dolar Amerika Serikat (AS) menjadi primadona di tengah tekanan mata uang dunia. Kebijakan 'higher for longer' Federal Reserve (The Fed) terkait suku bunga dan panasnya tensi di Timur Tengah mendongkrak nilai mata uang Negeri Paman Sam ini. Berdasarkan Trading Economics, pada Jumat (19/4) pukul 18.39 WIB, indeks dolar AS tercatat di level 106,1. Dalam sepekan menguat 0,10% dan sebulan terakhir melesat 2,62%. Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan, saat ini prospek dolar AS cukup menarik. Panasnya tensi geopolitik di Timur Tengah dan kebijakan 'higher for longer' The Fed terkait suku bunga menjadi pendongkraknya.
Dolar AS Lanjut Menguat, Simak Prospek Mata Uang Lainnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dolar Amerika Serikat (AS) menjadi primadona di tengah tekanan mata uang dunia. Kebijakan 'higher for longer' Federal Reserve (The Fed) terkait suku bunga dan panasnya tensi di Timur Tengah mendongkrak nilai mata uang Negeri Paman Sam ini. Berdasarkan Trading Economics, pada Jumat (19/4) pukul 18.39 WIB, indeks dolar AS tercatat di level 106,1. Dalam sepekan menguat 0,10% dan sebulan terakhir melesat 2,62%. Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan, saat ini prospek dolar AS cukup menarik. Panasnya tensi geopolitik di Timur Tengah dan kebijakan 'higher for longer' The Fed terkait suku bunga menjadi pendongkraknya.