Dolar AS Masih Kuat, Begini Prospek Mata Uang Utama



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dolar Amerika Serikat (AS) yang masih kuat menekan laju mata uang utama. Namun diperkirakan laju mata uang utama akan kembali naik seiring pemangkasan suku bunga the Fed.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, sejumlah data ekonomi AS, seperti non-farm payroll, dan jobless claim berada di bawah ekspektasi. Namun, dolar AS juga didukung oleh pernyataan hawkish dari pejabat-pejabat the Fed pada pertemuan FOMC.

Di sisi lain, dengan inflasi AS yang lebih tinggi membuat investor meyakini penurunan suku bunga Fed akan lebih lambat dibandingkan sejumlah bank sentral lainnya.


Bank of England (BoE) dan European Central Bank (ECB) yang diperkirakan akan menurunkan suku bunga Juni. Sedangkan Reserve Bank of Australia (RBA) diperkirakan akan mulai menurunkan suku bunga tahun depan.

Baca Juga: Mayoritas Unitlink Saham Berbasis Dolar AS Catatkan Tren Positif Per April 2024

Untuk saat ini, kata Lukman, sentimen mata uang utama masih akan dipengaruhi pada tingkat inflasi di masing-masing negara. Namun, untuk dolar Australia (AUD) ditambah faktor China dan harga komoditas.

"Untuk saat ini, dolar AS masih yang paling menarik," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (12/5).

Berdasarkan data Trading Economics, pairing GPBUSD tercatat melemah 0,17% ke 1,252, AUDUSD juga melemah 0,10% ke 0,6602. Hanya EURUSD yang mampu menguat tipis sebesar 0,09% ke 1,077.

Pengamat Pasar Valas/Founder kepointrading.com Alwi Assegaf melanjutkan, dengan ekspektasi adanya pemangkasan suku bunga the Fed, maka prospek mata uang utama tersebut akan kembali naik. Namun memang, potensi kenaikannya baru akan terjadi di akhir tahun sejalan dengan pemangkasan dari the Fed.

"Untuk mata uang utama menguat butuh waktu, minimal setelah Fed pangkas suku bunga," kata Alwi.

Baca Juga: Rupiah Diperkirakan Melemah Terbatas di Perdagangan Awal Pekan, Senin (13/5)

Dus, Alwi memperkirakan semester I mata uang utama tersebut masih akan bergerak di angka saat ini. GPB diperkirakan bergerak dengan support 1,2400 dan resistance 1,2650, EUR dengan support 1,0650 dan resistance 1,0870, serta AUD dengan support 0,6550 dan resistance 0,6690.

Sementara di akhir tahun, mata uang tersebut bisa menguat. AUD diproyeksikan di 0,6800, EUR 1,11, dan GBP di kisaran 1,2950-1,3000.

Sementara Lukman memproyeksikan di semester I GBP di 1,2300, EUR 1,0500, dan AUD 0,6500. Lalu, di semester II GBP di 1,2000, EUR 1,0300, dan AUD 0,6300.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati