Dolar AS melemah tipis, baht jadi mata uang paling lemah di Asia pada Senin (29/3)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang sedikit melemah tak membuat mata uang di Asia bertenaga. Buktinya, mayoritas mata uang di kawasan tersebut tetap berada di zona merah pada Senin (29/3).

Mengutip Bloomberg, hingga pukul 15.00 WIB, indeks dolar AS berada di level 92,75, turun sedikit dari posisinya pada Jumat (26/3) di 92,77. Alhasil, sederet mata uang di Asia pun melemah.

Di saat yang sama, baht Thailand menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah turun 0,28%. Disusul, yuan China yang melemah 0,24% terhadap the greenback.


Berikutnya, won Korea Selatan yang ditutup koreksi 0,20% serta rupiah yang melemah 0,19%. Terlihat, rupiah ditutup di level Rp 14.445 per dolar AS pada perdagangan awal pekan ini. 

Baca Juga: Kurs rupiah melemah ke Rp 14.436 per dolar AS pada Senin (29/3) pagi

Selanjutnya, rupee India yang tertekan 0,17% dan dolar Singapura terdepresiasi 0,07%. Kemudian ada dolar Hong Kong yang turun 0,06% dan yen Jepang yang melemah tipis 0,02% pada perdagangan jelang sore ini.

Sementara itu, dolar Taiwan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di kawasan setelah menguat 0,20% terhadap dolar AS.

Diikuti, peso Filipina yang terapresiasi 0,15%. Lalu ada ringgit Malaysia yang menanjak 0,11% pada perdagangan kali ini.

Selanjutnya: Laba bersih Barito Pacific (BRPT) naik tipis jadi US$ 141 juta di tahun 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari