KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) telah melemah 16,83% menjadi Rp 16.200 per dolar AS sejak awal tahun hingga Selasa (7/4). Meskipun begitu, hal ini belum memengaruhi rencana ekspansi para emiten operator telekomunikasi. Maklum saja, peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk mengembangkan jaringan masih dikirim dari luar negeri yang transaksinya menggunakan dolar AS. Alhasil, penguatan nilai tukar dolar AS ini berpotensi meningkatkan biaya yang diperlukan. Direktur PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) Djoko Tata Ibrahim mengatakan, fluktuasi kurs yang terjadi belakangan ini tidak memengaruhi rencana ekspansi FREN pada semester 1-2020. "Hampir separuh dari rencana penambahan base transceiver station (BTS) 4G tahun ini sudah tiba dan berjalan sampai bulan Juni," kata Djoko saat dihubungi Kontan.co,id, Selasa (7/4).
Dolar AS menguat, ini kondisi ekspansi Smartfren Telecom (FREN) pada paruh pertama
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) telah melemah 16,83% menjadi Rp 16.200 per dolar AS sejak awal tahun hingga Selasa (7/4). Meskipun begitu, hal ini belum memengaruhi rencana ekspansi para emiten operator telekomunikasi. Maklum saja, peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk mengembangkan jaringan masih dikirim dari luar negeri yang transaksinya menggunakan dolar AS. Alhasil, penguatan nilai tukar dolar AS ini berpotensi meningkatkan biaya yang diperlukan. Direktur PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) Djoko Tata Ibrahim mengatakan, fluktuasi kurs yang terjadi belakangan ini tidak memengaruhi rencana ekspansi FREN pada semester 1-2020. "Hampir separuh dari rencana penambahan base transceiver station (BTS) 4G tahun ini sudah tiba dan berjalan sampai bulan Juni," kata Djoko saat dihubungi Kontan.co,id, Selasa (7/4).