Dolar AS menguat, pendapatan Mark Dynamics Indonesia (MARK) berpotensi menanjak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi produsen cetakan sarung tangan, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) kenaikan kurs dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah menjadi keuntungan tersendiri. Sebab selama ini, mayoritas pendapatan Mark Dynamics berasal dari pasar ekspor.

Ridwan, Presiden Direktur MARK mengakui, penguatan dolar AS terhadap mata uang Garuda bakal mendorong kenaikan pendapatan perusahaan. "Namun ada beberapa biaya seperti bahan baku kami yang masih impor juga menggunakan dolar AS, sehingga ada terjadi (natural) hedging," kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (25/3).

Adapun bahan baku perusahaan saat ini mayoritas masih berasal dari impor, hampir 100%. Situasi pandemi virus corona atau Covid-19 kali ini turut mempengaruhi pasokan raw material yang mengalami perlambatan.

Baca Juga: Buyback saham, Mark Dynamics (MARK) siapkan dana Rp 15 miliar

Namun untuk beberapa bulan ke depan, Ridwan memastikan stok produksi dapat terjaga. "Kami sudah atasi dengan buffer stock untuk tiga bulan ke depan, semoga (wabah) virus corona ini cepat berlalu," terangnya.

Berkaca pada laporan keuangan terakhir perusahaan, yakni sampai kuartal-III 2019 pendapatan dari pasar ekspor mencapai 94,02% dari total pendapatan bersih pada masa itu. Sisanya sebanyak 5,98% untuk pasar domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari