KONTAN.CO.ID - Dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap mata uang utama pada Selasa (26/11), setelah Presiden terpilih Donald Trump mengumumkan rencana menerapkan tarif 25% pada semua produk impor dari Meksiko dan Kanada. Pengumuman ini mendorong dolar naik lebih dari 2% terhadap peso Meksiko dan 1% terhadap dolar Kanada.
Baca Juga: Trump Berencana Terapkan Tarif Baru pada Kanada, Meksiko, dan China Sebelumnya, dolar sempat melemah akibat optimisme pasar terhadap penunjukan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan AS, yang dinilai sebagai sosok moderat. Namun, pernyataan Trump kembali memperkuat dominasi dolar. "Seolah Trump ingin mengingatkan pasar siapa yang berkuasa, setelah menunjuk Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan—seorang yang diharapkan dapat meredam kebijakan Trump," kata Matt Simpson, analis pasar senior di City Index. Namun, analis juga mencatat bahwa penguatan dolar Kanada terhadap peso Meksiko mencerminkan asumsi pasar bahwa dampak tarif akan lebih berat bagi Meksiko. Trump juga menegaskan tarif tambahan sebesar 10% untuk produk dari China, dengan alasan kurangnya tindakan Beijing untuk mencegah aliran bahan baku obat-obatan ilegal ke AS melalui Meksiko.
Baca Juga: Perang Dagang Jilid 2 dengan Donald Trump Bisa Bikin Ekonomi Tiongkok Hancur China telah membantah tuduhan ini sebelumnya. Kinerja Dolar dan Pasar Global Indeks dolar, yang mengukur kinerja dolar terhadap enam mata uang utama, berada di angka 107,37. Euro turun 0,6% menjadi US$1,0432, sementara pound sterling melemah 0,4% ke US$1,2516. Dolar Australia melemah 0,75% menjadi US$0,6456, sedangkan dolar Selandia Baru menyentuh titik terendah dalam setahun di US$0,5808. Bitcoin diperdagangkan pada US$93.577, lebih rendah dari rekor tertingginya di US$99.830 yang dicapai akhir pekan lalu. Penurunan ini disebabkan aksi ambil untung menjelang ambang simbolis $100.000, setelah naik lebih dari 40% sejak pemilu AS.
Kenaikan bitcoin didorong oleh ekspektasi bahwa Trump akan melonggarkan regulasi terkait mata uang kripto, memberikan angin segar bagi pasar aset digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto