Dolar AS Perkasa, Emas Tak Lagi Kinclong



NEW YORK. Harga emas terpeleset untuk yang pertama kalinya dalam enam hari ini, sejenak berhenti dari lari kencangnya sejak Juli lalu seiring dengan menguatnya dolar AS yang mengiris permintaan emas sebagai ladang investasi alternatif. Bukan Cuma emas saja, perak dan platinum pun ikut tergelincir. Dolar AS mumbul 1,9% terhadap euro pada hari Rabu (26/11) kemarin. Emas sering menggeliat berlawanan dengan pergerakan dolar AS. Logam juga terjerembap 3,2% tahun ini seiring dengan perkasanya si hijau 13% terhadap euro. “Emas telah kehabisan tenaga,” kata Donald Selkin, chief market strategist National Securities Corp. di New York. “Ini sangat berkaitan dengan pergerakan dolar hari ini,” katanya. Kontrak berjangka emas untuk pengiriman Februari menciut US$ 9,20, atau 1,1% menjadi US$ 811,30 per ounce di Comex, New York Mercantile Exchange. Logam telah menyentuh rekor tertingginya US$ 1.033,90 pada 17 Maret 2008 lalu. Emas meroket selama lima sesi sekaligus kemarin, maraton yang sangat panjang sejak 15 Juli 2008. Emas melorot hari ini seiring dengan para pemilik modal yang menjual logam setelah harganya terdesak 12% di sesi sebelumnya. “Emas telah menggeliat sangat lincah hari ini, jadi tidak mengejutkan jika orang-orang mencoba mengambil keuntungan,” kata Selkin. Ia menambahkan, emas bergerak sangat cepat. Ron Goodis,  retail trading director Equidex Brokerage Group Inc. di Closter, New Jersey mengimbuhkan, “Inflasi akan berkelanjutan dan membuat emas bullish.” Kontrak berjangka perak untuk pengiriman Maret harus kehilangan 3,6 sen, menjadi US# 10,27 per ounce di Comex. Sedangkan kontrak berjangka platinum untuk pengiriman Januari juga harus memble, menyusut US$ 1,90, atau 0,2 % menjadi US$ 869,70 per ounce di Nymex.

Editor: