Dolar AS Pulih Seiring Pengurangan Prediksi Pemangkasan Besar Suku Bunga The Fed



KONTAN.CO.ID - Dolar menguat terhadap yen dan mata uang utama lainnya pada Senin (9/9). Investor menantikan data inflasi Amerika Serikat (AS) setelah laporan tenaga kerja yang beragam pada Jumat lalu memicu ketidakpastian mengenai besaran pemangkasan suku bunga oleh The Fed pekan depan.

Melansir Reuters, yen melemah lebih dari 1% ke level 143,56 per dolar, mundur dari level tertinggi satu bulan di 141,75 yang dicapai pekan lalu ketika kekhawatiran tentang ekonomi AS meningkatkan permintaan aset safe haven.

Baca Juga: Kurs Rupiah Diprediksi Melemah pada Selasa (10/9)


Franc Swiss, yang juga dianggap sebagai mata uang safe haven, turun 0,7% menjadi 0,8489 per dolar setelah menyentuh level tertinggi delapan bulan terhadap dolar pada Jumat.

Dolar terhadap sekeranjang mata uang lainnya naik 0,41% ke 101,61. Fokus kini beralih ke laporan inflasi AS pada Rabu, yang diharapkan menjadi indikator penting untuk memperkirakan hasil pertemuan kebijakan The Fed pada 17-18 September mendatang.

Data pekerjaan AS yang sangat dinanti pada Jumat gagal memberikan kejelasan apakah The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin atau lebih besar, yaitu 50 basis poin, pada pertemuan tersebut.

Meskipun pertumbuhan lapangan kerja meningkat lebih lambat dari yang diharapkan pada Agustus, tingkat pengangguran turun dan pertumbuhan upah tetap solid.

Baca Juga: Harga Emas Spot Melemah ke US$2.491,11 pada Senin (9/9) Sore

Data menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS mengalami pendinginan, tetapi belum pada tingkat yang memicu kepanikan terhadap prospek pertumbuhan ekonomi.

"Reli awal untuk dolar AS didorong oleh penurunan ekspektasi pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps oleh The Fed pada pertemuan kebijakan berikutnya," kata Lee Hardman, seorang ahli strategi di MUFG.

Pasar kini memperkirakan sepenuhnya pemangkasan suku bunga 25 bps minggu depan dan peluang sekitar 25% untuk langkah pemangkasan setengah poin.

Pada Jumat, peluang pemangkasan besar sempat mencapai 50%.

Pejabat The Fed pada Jumat menyatakan, kesiapan mereka untuk memulai serangkaian pemangkasan suku bunga, mencatat pendinginan di pasar tenaga kerja yang bisa semakin parah tanpa adanya perubahan kebijakan.

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Melemah 0,48% ke Rp 15.446 per Dolar AS Pada Senin (9/9)

Jalur ECB Lebih Jelas

Euro melemah 0,4% menjadi US$1,10428 terhadap dolar menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis.

ECB diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps menjadi 3,50%, setelah memulai siklus pemangkasan suku bunganya pada bulan Juni dengan pemotongan seperempat poin.

Para pedagang memprediksi peluang 52% untuk langkah serupa pada bulan Desember.

"Jalur ECB jauh lebih jelas dibandingkan dengan The Fed, karena ECB sudah memulai siklus pemangkasan suku bunganya," kata Mohit Kumar, kepala ekonom Eropa di Jefferies.

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.456 Per Dolar AS Pada Hari Ini (9/9)

"Kami memperkirakan ECB akan melakukan pemangkasan secara bertahap sebesar 25 bps per kuartal dalam pertemuan mendatang, tergantung data, dan akan menurunkan suku bunganya di bawah 3%."

Poundsterling Inggris turun 0,3% ke level terendah lebih dari dua minggu di $1,3087 menjelang serangkaian data ekonomi pekan ini yang dapat membentuk ekspektasi mengenai kebijakan Bank of England tahun ini.

Crown Norwegia mencapai level terendah empat minggu terhadap dolar di 10,81. Sedangkan crown Swedia turun ke level terendah tiga minggu di 10,37 crown per dolar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto