KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs dolar Australia masih melempem melawan rupiah. Melansir Bloomberg, pada Selasa (18/2), dolar Aurstralia melemah 0,52% ke level Rp 9.136,88 per dolar Australia. Pelemahan hari ini melanjutkan tren negatif dolar Australia terhadap rupiah selama dua hari beruntun. Analis HFX Berjangka Ady Pangestu menilai tekanan utama AUD berasal dari epidemi virus corona (Covid-19). Pasalnya, China sebagai mitra dagang utama Australia mengalami pelambatan ekonomi karena penyebaran wabah virus corona. Alhasil, Australia juga terkena imbas dengan ekspor bahan mentah yang terbatas karena manufaktur di China yang melambat. “Bank sentral Australia mengakui adanya tekanan yang dihadapi ekonomi Australia atas dampak yang belum diketahui dari virus corona. Reserve Bank of Australia (RBA) masih mempertimbangkan pemotongan suku bunga,” kata Ady kepada Kontan.co.id, Selasa (18/2).
Dolar Australia masih melanjutkan tren pelemahan terhadap rupiah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs dolar Australia masih melempem melawan rupiah. Melansir Bloomberg, pada Selasa (18/2), dolar Aurstralia melemah 0,52% ke level Rp 9.136,88 per dolar Australia. Pelemahan hari ini melanjutkan tren negatif dolar Australia terhadap rupiah selama dua hari beruntun. Analis HFX Berjangka Ady Pangestu menilai tekanan utama AUD berasal dari epidemi virus corona (Covid-19). Pasalnya, China sebagai mitra dagang utama Australia mengalami pelambatan ekonomi karena penyebaran wabah virus corona. Alhasil, Australia juga terkena imbas dengan ekspor bahan mentah yang terbatas karena manufaktur di China yang melambat. “Bank sentral Australia mengakui adanya tekanan yang dihadapi ekonomi Australia atas dampak yang belum diketahui dari virus corona. Reserve Bank of Australia (RBA) masih mempertimbangkan pemotongan suku bunga,” kata Ady kepada Kontan.co.id, Selasa (18/2).