KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memburuknya data ekonomi Amerika Serikat (AS) tampaknya belum cukup kuat membuat dolar AS tersungkur. Bahkan, mata uang greenback ini justru semakin banyak peminatnya di tengah meningkatnya sentimen persebaran virus corona atau Covid-19 baik di global maupun Tanah Air. Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengungkapkan, berbagai stimulus dari pemerintah tampak belum berhasil membuat mata uang Garuda kembali perkasa. Kondisi tersebut disertai dengan tingginya sentimen global yang terus menekan pergerakan rupiah. Baca Juga: Tunda pembayaran dividen, risiko pelemahan rupiah di kuartal II-2020 tetap tinggi
Dolar is the king, rupiah bakal lanjut tertekan di kuartal II-2020
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memburuknya data ekonomi Amerika Serikat (AS) tampaknya belum cukup kuat membuat dolar AS tersungkur. Bahkan, mata uang greenback ini justru semakin banyak peminatnya di tengah meningkatnya sentimen persebaran virus corona atau Covid-19 baik di global maupun Tanah Air. Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengungkapkan, berbagai stimulus dari pemerintah tampak belum berhasil membuat mata uang Garuda kembali perkasa. Kondisi tersebut disertai dengan tingginya sentimen global yang terus menekan pergerakan rupiah. Baca Juga: Tunda pembayaran dividen, risiko pelemahan rupiah di kuartal II-2020 tetap tinggi