Dolar Menguat, Ini yang Akan Dilakukan Bank Indonesia



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah penguatan mata uang dolar Amerika Serikat (AS).

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, mengatakan bahwa kondisi global masih penuh ketidakpastian sehingga yang bisa dilakukan adalah dengan memperbaiki pasar valas Indonesia sendiri.

"Sejauh ini kita masih bisa mempertahankan stabilitas rupiah, kita lihatlah akan bertahap karena rupiah faktornya banyak, gak hanya dari domestik saja," ujar Destry kepada awak media di DPR RI, Senin (3/6).


Baca Juga: Destry Damayanti Jalani Fit and Propert Test Calon Deputi Gubernur Senior BI

Dia mengatakan, volatilitas yang terjadi pada rupiah tidak terlepas dari kondisi global yang tidak menentu tersebut. Selain itu, dari dalam negeri sendiri permintaan dolar AS menjelang pertengahan tahun juga sedang tinggi-tingginya.

"Bulan Mei kemarin lagi ada permintaan yang tinggi, apakah itu untuk dividen repatriasi, ada kebutuhan pembayaran utang luar negeri," katanya. Namun, dirinya mengatakan bahwa BI akan selalu berada di pasar untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.

"Yang penting BI akan selalu ada di pasar, kalau dibutuhkan BI pasti akan masuk ke pasar lewat spot maupun DNDF (Domestic Non Deliverable Forward)," imbuh Destry.

Baca Juga: Kinerja Instrumen Obligasi Paling Unggul Sepanjang Mei 2024

Selain itu, BI juga bisa mengintervensi pasar melalui pasar Surat Berharga Negara (SBN). Oleh karena itu, dirinya menjamin bahwa upaya yang dilakukan BI untuk menstabilkan nilai rupiah akan terukur.

"Ataupun memang kalau diperlukan BI bisa juga masuk ke SBN market, tapi kan semua itu serba terukur," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli