Dolar menguat sebelum rilis data terbaru, rupiah tertekan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan terakhir minggu ini. Rupiah ditutup di melemah 0,07% di angka Rp 14.353 per dolar AS dari Rp 14.343 per dolar AS di hari sebelumnya. Sedangkan, kurs Jisdor melemah 0,19% ke Rp 14.369 per dolar Amerika Serikat (AS).

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai bahwa indeks dolar menguat sebelum pengumuman laporan pekerjaan AS terbaru. “Data tersebut dapat memberikan indikasi AS bisa memperketat kebijakan moneternya lebih awal dari Eropa dan Jepang di mana prospeknya tampak masih jauh,” kata Ibrahim.

Selain itu, Ibrahim menilai beberapa data ekonomi AS juga mempengaruhi pergerakan rupiah. Seperti data non-pertanian ADP berada di 330.000 pada bulan Juli, indeks manajer pembelian jasa (PMI) sebesar 59,9, pekerjaan non-manufaktur Institute of Supply Management (ISM) berada di 53,8 dan PMI non-manufaktur ISM berada di 64,1.


Baca Juga: IHSG naik 2,20%, asing mengakumulasi net buy Rp 1,21 triliun dalam sepekan

Dari dalam negeri, Ibrahim melihat hal yang mempengaruhi pergerakan rupiah masih dari pemberlakuan PPKM. PPKM berpotensi akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga 2021 walaupun pemerintah merasa optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi akan mencapai 4%.

“Sedangkan kalau melihat di lapangan bahwa ekonomi benar-benar stagnan dan ini bisa terlihat dari tutupnya beberapa perusahaan ritel dan bahkan bangkrut. Kondisi inilah yang membuat ragu kalau pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga 2021 bisa di 4% dan bahkan ekonomi malah bisa turun di 1%-2%,” pungkas Ibrahim.

Ibrahim memperkirakan kurs rupiah akan melemah di rentang harga Rp 14.340 per dolar AS-Rp 14.380 per dolar AS pada Senin (9/8).

Baca Juga: Kurs rupiah Jisdor menguat 0,64% sepekan ke Rp 14.369 per dolar AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati