TOKYO. Pergerakan dolar memberikan sinyal melemah. Malah pelemahannya mendekati level terendah dalam 15 tahun atas yen. Kondisi ini dipicu oleh adanya data ekonomi yang kemungkinan besar bakal mendorong the Fed untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneter yang akan memperlemah posisi dolar. Apalagi sebelumnya, dalam survei bisnis Fed Beige Book menunjukkan, pertumbuhan ekonomi AS tumbuh mini pada September. "Pelaku pasar berharap the Fed akan melakukan pembelian surat utang yang lebih besar di November. The Fed sepertinya akan menahan pelonggaran kebijakan mereka sementara waktu, bukan untuk jangka pendek," jelas Hitoshi Asaoka, senior strategist Mizuho Trust & Banking Co di Tokyo.Pada pukul 08.48, dolar tak mengalami perubahan atas yen di posisi 81,09. Kemarin, dolar berada di level 80,85, yang merupakan posisi paling lemah sejak April 1995. Sementara, jika berhadapan dengan euro, posisi dolar berada di level US$ 1,3964 per euro setelah menyentuh US$ 1,3698 kemarin, yang merupakan posisi terkat sejak 5 Oktober. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dolar vs yen, mendekati posisi terlemah dalam 15 tahun
TOKYO. Pergerakan dolar memberikan sinyal melemah. Malah pelemahannya mendekati level terendah dalam 15 tahun atas yen. Kondisi ini dipicu oleh adanya data ekonomi yang kemungkinan besar bakal mendorong the Fed untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneter yang akan memperlemah posisi dolar. Apalagi sebelumnya, dalam survei bisnis Fed Beige Book menunjukkan, pertumbuhan ekonomi AS tumbuh mini pada September. "Pelaku pasar berharap the Fed akan melakukan pembelian surat utang yang lebih besar di November. The Fed sepertinya akan menahan pelonggaran kebijakan mereka sementara waktu, bukan untuk jangka pendek," jelas Hitoshi Asaoka, senior strategist Mizuho Trust & Banking Co di Tokyo.Pada pukul 08.48, dolar tak mengalami perubahan atas yen di posisi 81,09. Kemarin, dolar berada di level 80,85, yang merupakan posisi paling lemah sejak April 1995. Sementara, jika berhadapan dengan euro, posisi dolar berada di level US$ 1,3964 per euro setelah menyentuh US$ 1,3698 kemarin, yang merupakan posisi terkat sejak 5 Oktober. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News