JAKARTA. Harga nikel kembali bertenaga setelah Gubernur The Fed Janet Yellen meredam spekulasi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Pernyataan dovish Yellen mengerem pergerakan dollar AS, sehingga memberi sentimen positif pada nikel yang diperdagangkan dengan USD. Mengutip Bloomberg Rabu (30/3), harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 0,5% jadi US$ 8.495 per metrik ton. Namun, dalam sepekan terakhir, nikel tergerus 2,3%. Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim menyebutkan, pernyataan Yellen menjadi sentimen yang mengangkat harga jangka pendek. Secara fundamental, semua komoditas, termasuk nikel, kelebihan pasokan. Selama permintaan melambat, kenaikan harga hanya berharap pada komentar politis dan data ekonomi China, Eropa dan AS sebagai konsumen nikel terbesar.
Dollar ambruk, nikel bertenaga
JAKARTA. Harga nikel kembali bertenaga setelah Gubernur The Fed Janet Yellen meredam spekulasi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Pernyataan dovish Yellen mengerem pergerakan dollar AS, sehingga memberi sentimen positif pada nikel yang diperdagangkan dengan USD. Mengutip Bloomberg Rabu (30/3), harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 0,5% jadi US$ 8.495 per metrik ton. Namun, dalam sepekan terakhir, nikel tergerus 2,3%. Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim menyebutkan, pernyataan Yellen menjadi sentimen yang mengangkat harga jangka pendek. Secara fundamental, semua komoditas, termasuk nikel, kelebihan pasokan. Selama permintaan melambat, kenaikan harga hanya berharap pada komentar politis dan data ekonomi China, Eropa dan AS sebagai konsumen nikel terbesar.