Dollar AS bervariasi pasca risalah The Fed



NEW YORK. Kurs dollar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena risalah Federal Reserve yang baru dirilis menunjukkan tidak mungkin bagi bank sentral untuk menaikkan suku bunganya pada Juni.

Menurut risalah dari pertemuan kebijakan The Fed pada April, sebagian besar peserta menyatakan kekhawatiran tentang data ekonomi AS suram pada kuartal pertama. Sementara itu, mereka menunjukkan bahwa "pertumbuhan ekonomi akan kembali ke kecepatan sedang selama sisa tahun ini" dan kondisi pasar tenaga kerja akan meningkat.

"Namun demikian, banyak peserta berpikir tidak mungkin bahwa data yang tersedia pada Juni akan memberikan konfirmasi cukup bahwa kondisi-kondisi untuk menaikkan (suku bunga) telah memadai," kata risalah.


Ellen Zentner, kepala ekonom dari Morgan Stanley, mengatakan dalam sebuah laporan bahwa "Risalah, ditambah dengan retorika The Fed baru-baru ini, menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan pada umumnya belum menghindar dari maksud untuk menaikkan suku bunga tahun ini, meskipun mereka telah menjadi kurang yakin tentang di pertemuan mana itu (menaikkan suku bunga) akan terjadi." Investor sedang menunggu pidato Ketua Fed Janet Yellen tentang prospek ekonomi AS pada Jumat untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang apakah dia yakin ekonomi akan berbalik setelah berkinerja lemah di kuartal pertama.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,1118 dollar dari 1,1153 dollar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5548 dollar dari 1,5497 dollar di sesi sebelumnya. Dollar Australia turun ke 0,7900 dollar dari 0,7916 dollar.

Dollar AS dibeli 121,16 yen Jepang, lebih tinggi dari 120,71 yen pada sesi sebelumnya. Dollar AS turun menjadi 0,9353 franc Swiss dari 0,9370 franc Swiss, dan menurun menjadi 1,2188 dollar Kanada dari 1,2221 dollar Kanada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto