Dollar AS keok, tembaga dan logam industri lain menguat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tembaga menguat di hari kedua lantaran Barclays menaikkan perkiraan harga untuk tahun ini di tengah potensi gangguan pasokan. Sementara harga aluminium memperpanjang kenaikan mingguan, sejalan dengan harga logam lainnya dengan dukungan pelemahan dollar AS. Mengutip Bloomberg, Jumat (19/1) harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 0,7% menjadi US$ 7.122 per metrik ton pada pukul 15.34 waktu Shanghai serta menguat 0,2% pekan ini. Harga tunai untuk tembaga berada di level US$ 7.032 per metrik ton. Menurut laporan email yang diterima Bloomberg, Jumat (19/1), Barclays menaikkan estimasi harga tunai menjadi US$ 6.619 per ton dan mengharapkan tingkat volatilitas yang tinggi. Harga bisa melonjak hingga US$ 7.700 pada saat terjadi gangguan pasokan.

Sebab, sebanyak 7,2 juta ton persediaan tambang berisiko terganggu pada tahun 2018. "Namun, reli apapun kemungkinan akan berumur pendek, karena produksi konsentrat tampaknya akan tumbuh pada 2018," ujar tim analis Barclays. Sementara itu, harga aluminium di LME naik 0,9%, melanjutkan penguatan 2,2% pada Kamis (18/1). Dalam sepekan ini, aluminium menanjak 2,2%. Liu Xiaolei, analis SMM Info & Tech Co. dari Shanghai mengatakan, stok LME yang rendah kemungkinan memaksa beberapa investor bearish menutup posisi. Harga logam lain di LME pun kompak menguat dengan harga timbal naik 0,2% setelah ditutup pada level tertinggi sejak 2011 pada Kamis (18/1). Di Shanghai Futures Exchange, harga logam industri juga menguat, dipimpin timah dengan kenaikan 1,6%.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina