Dollar AS loyo, pembiayaan alat berat akan menguat



JAKARTA. Memasuki awal tahun 2016, pembiayaan alat berat mulai menurun. Namun, perusahaan pembiayaan masih optimistis keadaan akan berbalik pada awal Maret ini. Pembiayaan alat berat akan mengalami kenaikan sejalan kondisi makro ekonomi yang mulai membaik.

Menguatnya mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS), ditambah proyek infrastruktur yang berjalan di beberapa daerah, diyakini mampu membawa pengaruh positif bagi penyaluran pembiayaan multifinance.

Antony Muljanto, Direktur PT Buana Finance mengatakan, saat mata uang dollar AS menguat, maka harga alat berat yang dijual lebih mahal. Sebaliknya, saat rupiah menguat, maka harga alat berat yang dijual lebih ekonomis. Kondisi ini bisa dimanfaatkan calon pembeli untuk membeli alat berat.


"Calon debitur juga menginginkan jenis alat berat yang lebih efisien. Sehingga, akan ada selalu pembelian alat berat baru," terang Antony pada Senin (7/3).

Meski begitu, Antony mengakui, awal tahun ini penyaluran pembiayaan masih lesu. Hal ini tercermin dari penyaluran pembiayaan Buana Finance pada Januari hanya berhasil membukukan Rp 100 miliar. Angka ini, kata Antony, lebih rendah dibandingkan rata-rata penyaluran pembiayaan Rp 200 miliar setiap bulan.

Pembiayaan sewa guna usaha (SGU) pada awal tahun mengalami penurunan. Januari, pembiayaan SGU turun menjadi Rp 104,85 triliun pada Januari 2016 dari sebelumnya pada Januari 2015 sebesar Rp 111,28 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan