Dollar AS masih berpotensi menguat terhadap euro



JAKARTA. Dollar AS berhasil menguat terhadap euro didukung oleh naiknya imbal hasil Treasury AS menyusul turunnya tingkat pengangguran AS yang semakin mencerahkan prospek pemulihan ekonomi AS. Euro turun ke level terendah 1.3543 setelah sempat mencapai level tertinggi 3 bulan di 1,3862.Hingga akhir sesi New York, euro tercatat turun 0,3% ke 1,3585. Tapi, ekspektasi kenaikan suku bunga European Central Bank (ECB) yang akan mendahului The Fed telah berhasil mengangkat performa euro terhadap dollar AS hingga 8% sejak mencapai level terendah 4 bulan di 1,29 pada 10 Januari silam.Namun demikian Presiden ECB Jea Claude Trichet menegaskan inflasi zona euro masih cukup terkendali. Artinya ECB mulai meredam potensi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.Analis Teknikal Valbury Asia Futures Herien Douglas mengatakan, secara teknikal trend line hourly chart menampilkan pergerakan trend line yang merosot, dengan chart harian mengarah turun dari candlestick. "Hal tersebut menunjukkan downtrend masih ada," ujarnya.Herien memprediksi level resistance 1,3800 cukup kuat untuk saat ini. "Posisi sell dapat dilakukan pada level 1,3595?1,3605. Bila melewati level resistance, penguatan harga bisa terjadi," kata Herien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: