JAKARTA. Nilai tukar dollar Amerika Serikat (USD) diprediksi tetap menguat meski Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), meredam wacana kenaikan suku bunga pada Juni mendatang. Data Bloomberg, Kamis (19/2) pukul 12.35 WIB menunjukkan, USD bergerak variatif terhadap dollar Australia (AUD), euro (EUR) dan yen Jepang (JPY). Pasangan AUD/USD tercatat turun 0,24% menjadi 0,7792. Namun, pasangan EUR/USD justru menguat 0,17% menjadi 1,1416. Pun demikian dengan pairing USD/JPY yang melemah 0,09% ke level 118,68. Bervariasinya pergerakkan dollar AS disebabkan oleh hasil rapat komite federal (FOMC) yang ternyata meleset dari perkiraan. Awalnya, banyak pengamat yang yakin bahwa The Fed akan memberikan sinyal yang memperkuat rumor bahwa kenaikan suku bunga akan dilakukan di Juni mendatang. Namun, para pejabat The Fed justru memberi indikasi kebijakan penaikkan suku bunga mungkin tidak akan dilakukan pada Juni nanti.
Dollar AS masih perkasa dibanding mata uang lain
JAKARTA. Nilai tukar dollar Amerika Serikat (USD) diprediksi tetap menguat meski Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), meredam wacana kenaikan suku bunga pada Juni mendatang. Data Bloomberg, Kamis (19/2) pukul 12.35 WIB menunjukkan, USD bergerak variatif terhadap dollar Australia (AUD), euro (EUR) dan yen Jepang (JPY). Pasangan AUD/USD tercatat turun 0,24% menjadi 0,7792. Namun, pasangan EUR/USD justru menguat 0,17% menjadi 1,1416. Pun demikian dengan pairing USD/JPY yang melemah 0,09% ke level 118,68. Bervariasinya pergerakkan dollar AS disebabkan oleh hasil rapat komite federal (FOMC) yang ternyata meleset dari perkiraan. Awalnya, banyak pengamat yang yakin bahwa The Fed akan memberikan sinyal yang memperkuat rumor bahwa kenaikan suku bunga akan dilakukan di Juni mendatang. Namun, para pejabat The Fed justru memberi indikasi kebijakan penaikkan suku bunga mungkin tidak akan dilakukan pada Juni nanti.