JAKARTA. Kondisi makro ekonomi dan politik di Amerika Serikat (AS) yang memburuk turut menekan posisi The Greenback. Dollar AS akhirnya tersungkur dihadapan euro. Mengutip Bloomberg Selasa (25/7) pukul 20.10 WIB, pasangan EUR/USD menguat 0,55% ke level 1.1706 Nizar Hilmy, analis PT Soo Gee Futures mengatakan penguatan yang terjadi pada euro disebabkan karena kondisi ekonomi di kawasan Uni Eropa yang mulai kembali pulih. Perbaikan ekonomi itu juga telah mendorong European Central Bank (ECB) untuk membuka wacana pengurangan program stimulusnya. “Mario Draghi, gubernur ECB sempat bilang kalau hal itu akan dibahas pada kuartal IV nanti. Ini menjadi sentimen positif,” terangnya kepada KONTAN, Selasa (25/7).
Dollar AS masih tertekan terhadap euro
JAKARTA. Kondisi makro ekonomi dan politik di Amerika Serikat (AS) yang memburuk turut menekan posisi The Greenback. Dollar AS akhirnya tersungkur dihadapan euro. Mengutip Bloomberg Selasa (25/7) pukul 20.10 WIB, pasangan EUR/USD menguat 0,55% ke level 1.1706 Nizar Hilmy, analis PT Soo Gee Futures mengatakan penguatan yang terjadi pada euro disebabkan karena kondisi ekonomi di kawasan Uni Eropa yang mulai kembali pulih. Perbaikan ekonomi itu juga telah mendorong European Central Bank (ECB) untuk membuka wacana pengurangan program stimulusnya. “Mario Draghi, gubernur ECB sempat bilang kalau hal itu akan dibahas pada kuartal IV nanti. Ini menjadi sentimen positif,” terangnya kepada KONTAN, Selasa (25/7).