KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan dollar Amerika Serikat (AS) terhadap yen terpantau melemah. Pelemahan ini terjadi setelah USD/JPY menguat dalam tiga hari berturut-turut hingga Jumat (5/3). Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (8/4) pukul 19.05 WIB pasangan mata uang USD/JPY terpantau melemah 0,24% ke level 111,4. Pasangan mata uang ini masih bergerak di sekitar level rata-rata sepekan terakhir. Hari ini, Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda mengatakan, ekonomi Jepang akan tumbuh moderat meski eskspor dan produksi akan terpengaruh penurunan permintaan global. "Inflasi inti konsumen diprediksi makin melaju ke arah 2% dan inflasi jangka menengah-panjang diperkirakan akan naik," kata Kuroda seperti dikutip Reuters.
BoJ menetapkan suku bunga jangka pendek -0,1% dengan yield obligasi negara bertenor 10 tahun sekitar 0% untuk mencapai target inflasi 2%. Analis PT Rifan Financindo Berjangka, Puja Purbaya Sakti mengatakan, penggerak lain pairing mata uang ini adalah kemungkinan penundaan pertemuan kepala negara AS dan China. “Hal ini otomatis membuat dukungan terhadap aset safe-haven seperti yen semakin kuat,” kata Sakti kepada Kontan.co.id, Senin (8/4).